Panglima Kostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo menerima kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko bersama rombongan di ruang kerja Pangkostrad. Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/14). Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi Pangkostrad memeriksa kesiapan satuan Kostrad dalam rangka siaga satu untuk pengamanan pasca Pilpres 2014 di Markas Kostrad.
Panglima TNI tiba di Makostrad sekitar pukul 08.00 WIB, Saat tiba, Panglima TNI langsung disambut Pangkostrad, Letjen TNI Gatot Nurmantyo beserta jajaran. Setelah menerima laporan dari Panglima Kostrad, Panglima TNI langsung meninjau mobil komunikasi video conference dan radio control yang tersambung dengan seluruh Pangdam di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, jenderal bintang empat itu meninjau barak siaga prajurit Kostrad, Panglima TNI disambut dengan nyanyian dan yel-yel komando oleh para prajurit.
“Selamat pagi, saya hadir di tengah kalian untuk melihat dari dekat bagaimana persiapan kalian. Kalian yang di sini adalah representasi dari kawan-kawan di home base. Saya yakin kalian dalam kondisi siap setinggi-tingginya,” ujar Panglima TNI di Markas Kostrad, Gambir.
Kemudian Panglima TNI meninjau ruang Yudha, di ruang tersebut dia tampak berunding dengan Panglima Kostrad sambil menunjukkan peta wilayah-wilayah rawan.
Dalam arahannya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan tugas yang diberikan adalah merupakan suatu kehormatan yang diberikan Negara kepada Kostrad, untuk itu jaga kehormatan yang diberikan oleh komando atas. Laksanakan tugas siaga Pengamanan pasca Pilpres dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.
Selanjutnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan beberapa penekanan kepada satuan Kostrad yang melaksanakan siaga Pengamanan pasca Pilpres diantaranya, pahami tugas dengan melaksanakan tugas secara professional, proporsional dan penuh tanggungjawab, prajurit Kostrad tidak boleh ragu-ragu dalam bertindak, serta jaga nama baik satuan, hindari pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra TNI.
Diakhir kunjungannya Panglima TNI memerintahkan kepada prajurit Kostrad yang melaksanakan Siaga Satu pasca Pilpres “Dalam bertindak jangan menggunakan munisi tajam tetapi munisi karet laksanakan tindakan sesuai prosedur, jika ada yang menggunakan munisi tajam berarti bukan TNI” Ungkap Panglima TNI.