Skip to main content
Berita Satuan

KSAD: Helikopter TNI AD Mendarat Darurat

Dibaca: 229 Oleh 24 Jan 2014Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

KAMIS, 23 JANUARI 2014 | 10:20 WIB, TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman telah memerintahkan Panglima Kodam VI Mulawarman melakukan pencarian terhadap satu unit helikopter Bell 412 EP yang hilang kontak di Tarakan, Kalimantan Utara, kemarin Rabu, 22 Januari 2014. Walhasil, Pangdam Mulawarman lantas mengirim komandan korem dan asisten operasionalnya ke Tarakan sejak kemarin petang pukul 18.00 WIB untuk mengendalikan pencarian dari lokasi terdekat.

“Kami mencari posisi terakhir helikopter hilang kontak dari radar,” kata Jenderal Budiman kepada Tempo pagi ini, Kamis, 23 Januari 2014.

Berbekal posisi tersebut, TNI beserta tim SAR telah berkoordinasi untuk menyusuri rute terbang helikopter hingga lokasi hilang kontak. Kabar baik pun muncul. Walhasil, Budiman mengklaim tim pencarian sudah berhasil mengetahui keadaan helikopter Bell 412 EP tersebut.

“Helikopter berhasil diketahui mendarat darurat di Long Sulit karena cuaca buruk,” kata Budiman.

Mengetahui kabar tersebut, Budiman mengaku lega karena helikopter buatan PT Pindad berhasil mendarat darurat. Saat disinggung soal kondisi pilot, kru helikopter, dan penumpang, Budiman belum bisa menjawab pasti.

Baca juga: 

“Nanti dulu ya, saya carikan kabar terbarunya, harap bersabar,” kata Budiman.

Sebelumnya, helikopter bell 412 TNI AD dilaporkan hilang kontak di Long Bawan Krayan Induk, Nunukan, Kalimantan Utara, kemarin sekitar pukul 13.30 Wita. Helikopter terbang dari Bandara Juata Tarakan tujuan Long Bawan dengan mengangkut 10 penumpang serta logistik pasukan perbatasan.

Helikopter ini diawaki Kapten CPN Paul Maraden Simatupang, Letda CPN M.Kholik dan teknisi Serka Kasnianto. Mereka mengangkut tujuh penumpang pasukan Raiders 100 (Sertu Eliani, Kopda Rudianto, Kopda Said Galihulu, Kopda Eri Purnomo, Praka Tri Gunardi, Prajurit Satu Feri Kurniawan danPrada Jacki). Sesuai jadwal, pesawat ini semestinya sudah kembali mendarat di Bandara Juata pukul 16.00 Wita.

“Pada 13.45 Wita sempat kontak dengan Bandara Malinau, tapi selanjutnya tidak ada hubungan lagi,” kata Kepala SAR Mujiono. Hingga pukul 18.30 Wita tidak ada komunikasi lagi dengan pesawat helikopter milik TNI AD ini. Bandara Juata akhirnya menetapkan status pesawat hilang komunikasi. (INDRA WIJAYA)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel