Penglima Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi bersama Ketua Persit PD IV/Dip mengadakan kunjungan kerja ke satuan jajaran Kodam IV/Dip. Tidak ketinggalan Kodim 0707/Wonosobo mendapat kehormatan untuk dikunjungi. Letkol Inf Agus M. Latif, S.IP didampingi Muspida Wonosobo menyambut kedatangan Pangdam di Kodim. Kunjungan diawali dengan ramah tamah antara Pangdam dengan Muspida dilanjutkan pengarahan kepada anggota Kodim 0707/Wsb. Pengarahan untuk anggota bertempat di pendopo Kab Wonosobo sedangkan untuk Persit bertempat dihalaman Makodim. (senin. 31/8).
menilai peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) sangat krusial dalam mengupayakan situasi keamanan dan ketertiban di lingkup kerja masing-masing. “Babinsa merupakan ujung tombak TNI di wilayah, sehingga selayaknya memahami setiap detail perkembangan yang terjadi di desa, bahkan sekecil apapun persoalan yang muncul dalam masyarakat, seorang Babinsa harus mengetahuinya”, tegas Pangdam kepada 249 personel Kodim 0707 Wonosobo. Dengan peran signifikan Babinsa tersebut, Pangdam menyebut bahwa Babinsa bisa membantu Pemerintah Daerah daam mengakselerasi pembangunan yang telah diprogramkan.
“Tanpa adanya situasi kamtibmas yang kondusif, kita meyakini pembangunan di daerah akan sangat sulit direalisasikan sesuai target, karena itulah saya meminta setiap personel TNI, termasuk yang di Wonosobo terus menjalin komunikasi secara intensif dengan semua pihak, baik masyarakat, perangkat desa, Kepala Desa, hingga naik ke lingkup yang lebih atas, yaitu koramil dan Kodim”, lanjut Jaswandi. Kemitraan antara TNI dengan Polri dan semua pihak terkait, diyakini Pangdam sangat penting untuk terus dijaga. “Babinsa harus bermitra dengan Babinkamtibmas, sementara di tingkat atasnya, Danramil perlu juga menjaga hubungan harmonis dengan Kapolsek dan Camat, hingga Dandim pun tak boleh jauh dari Kapolres, Bupati, maupun unsur pimpinan daerah seperti Ketua DPRD, Sekda, Ketua Pengadilan, dan Kejaksaan” tutur jenderal bintang dua kelahiran Blora 55 tahun lalu itu.
Setiap prajurit, dikatakan Pangdam juga selayaknya memaknai peran serta tugas pokok dan fungsi masing-masing dalam upaya menjaga profesionalisme TNI. “Jangan sampai prajurit mengeluh, nggersula, karena merasa kekurangan secara ekonomi, karena hingga saat ini perhatian Negara kepada setiap personel TNI juga semakin dapat kita rasakan, baik dari sisi gaji per bulan, tunjangan, hingga uang lauk pauk (ULP), meningkat secara bertahap”, jelas Jaswandi. “Prajurit itu harus gembira dalam menjalankan setiap tugas, karena setiap dari kita, disadari atau tidak memang merupakan insan terpilih untuk menjaga kedaulatan Negara”, imbuh Pangdam. Mencintai rakyat, diungkapkan Pangdam menjadi salah satu kunci agar setiap personel TNI yang bertugas bisa terus menjaga semangat dan profesionalisme. “Peduli dan ikut merasakan apa yang dirasakan rakyat, termasuk apabila ada warga yang meninggal, seorang Babinsa perlu hadir melayat, ada bencana kekeringan, hadir membantu, ada kebakaran hutan, hadir untuk turut memadamkan, maka hal itu akan menjadi wujud nyata bahwa TNI hadir di tengah masyarakat”, urai Mayjen Jaswandi.
Kedatangan Pangdam bersama istri dan beberapa pejabat di lingkup Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro, selain untuk memberikan pengarahan kepada personel Kodim 0707 Wonosobo, juga menjadi salah satu rutinitas untuk memantau kondisi daerah. “Secara rutin, bahkan kadang tanpa adanya protokoler ketat, saya memang berupaya untuk bisa hadir di daerah, bahkan hingga Koramil-Koramil di lingkup Kodam IV Diponegoro”, jelas Pangdam sebelum meninggalkan Wonosobo.