JAKARTA, tniad.mil.id – Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, S.H., M.M., beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja di Kodim 1601/Sumba Timur, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Minggu (15/10/2023).
Tiba di Makodim, Danrem 161/Wira Sakti didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 161 PD IX/Udayana Ny. Ina Marina Febriel Buyung Sikumbang disambut Dandim 1601/Sumba Timur Letkol Czi Aditya Triwirawan.
Kedatangan Danrem juga diiringi dengan prosesi tarian adat penerimaan tamu Kandingang Panapang Mbaru, yang merupakan bentuk penghormatan tradisional dalam menyambut tamu penting. Prosesi penerimaan tamu dimulai dengan penyambutan oleh sejumlah personil Kodim 1601/Sumba Timur.
Mereka mempersembahkan tarian adat dan kakalak yang memukau, mencerminkan kekayaan budaya Sumba Tarian Adat Kandingang Panapang Mbaru, yang memiliki makna simbolis sebagai tanda keberanian dan kesetiaan masyarakat Sumba Timur, digunakan sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Danrem 161/Wira Sakti dan rombongan.
Dalam arahannya kepada Prajurit, PNS dan Persit KCK Cabang XII Kodim 1601/Sumba Timur, Danrem menyampaikan apabila ada anggota dan masyarakat terlibat dalam masalah diharapkan permasalahan tersebut dapat diselesaikan sampai tuntas agar tidak terulang kembali.
Selain itu, Danrem menekankan hindari perselisihan antara prajurit dengan instansi manapun yang dapat merusak Citra TNI. Menjadi prajurit merupakan suatu kebanggaan dan pilihan. Syukuri dengan tidak melakukan pelanggaran yang merugikan nama baik pribadi, keluarga, satuan dan institusi TNI AD.
Berkaitan dengan keluarga, Jenderal Bintang Satu ini menghimbau untuk anggota persit, agar dapat mendukung setiap kegiatan suami di satuan. Bergaya sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan karena masih banyak kebutuhan-kebutuhan kedepan di dalam rumah tangga.
Disinggung oleh Danrem, bagi Keluarga Besar Tentara (KBT) yang akan mengikuti seleksi Prajurit TNI AD harus di siapkan sejak dini, mulai dari Kesehatan, Jasmani, dan Akademik, juga Psikologi.Kesempatan menjadi prajurit TNI AD itu sama dengan masyarakat lainnya. Tidak ada perbedaan karena semua punya hak dan kesempatan.
Diakhir pengarahannya, menekankan tentang netralitas TNI, dimana memasuki tahun politik agar bijak dalam penggunaan medsos dan saling menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak. (Dispenad).