JAKARTA, tniad.mil.id – Setelah sekian lama terjadinya konflik yang berkepanjangan, Satgas RDB MONUSCO berhasil memfasilitasi prosesi Pentahbisan Pastur yang tertunda di wilayah Provinsi Tanganyika.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Konga XXXIX-A RDB MONUSCO, Kolonel Inf Dwi Sasongko di Republik Demokratik Kongo, Senin, (19/8/2019).
Diungkapkan Dansatgas, prosesi Pentahbisan yang berhasil dilaksanakan pada hari Minggu (18/8) sekitar pukul 08.00 s.d 14.00 tersebut, berjalan dengan aman dan lancar serta dihadiri warga desa yang datang berbondong-bondong untuk melihatnya.
“Pentahbisan adalah prosesi penobatan atau pelantikan Pastur yang sekian lama tertunda akibat konflik antar suku yang terjadi di daerah Republik Demokratik Kongo, khususnya di wilayah Provinsi Tanganyika,” ungkap Dwi.
Lebih lanjut dikatakan Dwi bahwa Uskup dan Pastur merupakan tokoh agama yang sangat terhormat dan disegani oleh masyarakat sehingga merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga dan jemaat paroki yang pasturnya akan ditahbiskan
“Prosesi pentahbisan ini dilakukan oleh Uskup Jean Pierre di La Place Maendeleo Kalemie,” sambungnya.
Wakil Gubernur Provinsi Tanganyika, Mr. Mony Samba dalam sambutannya usai acara pentahbisan mengucapkan terima kasih kepada Satgas Indonesia yang tergabung dalam RDB MONUSCO atas partisipasinya membantu kelancaran kegiatan Pentasbihan para Uskup dan Pastur di Demokratik Kongo.
“Terlaksananya pentahbisan 11 Pastur ini tidak lepas dari upaya keras Indo RDB yang selama ini memberikan dukungan dengan menciptakan keamanan di wilayah Kalemie dan memfasilitasi perdamaian suku-suku yang bertikai,” ucap Mr Mony Samba.
Acara diakhiri dengan pawai jalan kaki Uskup dan Pastur beserta tamu undangan dari La Place Maendeleo menuju gereja Christ Roi Kalemie. (Dispenad)