Skip to main content
Berita Satuan

Latihan PPRC TNI di Natuna Tetap Berlangsung

Dibaca: 120 Oleh 24 Mei 2017Mei 31st, 2017Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Meski ada insiden yang menewaskan empat prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan melukai sejumlah prajurit dalam geladi resik, latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI di Kabupaten Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, terus berlangsung. Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka dan meninjau latihan pada Jumat, 19 Mei 2017.

Sejumlah menteri, gubernur, dan pejabat TNI sudah film di Natuna menumpang pesawat khusus TNI Angkatan Udara sejak Kamis, 18 Mei 2017 siang. Mereka juga akan ikut berpartisipasi dalam latihan militer tersebut.

Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Natuna akan melibatkan 5.900 prajurit TNI AD, TNI Angkatan Laut, dan TNI AU Latihan ini juga melibatkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Di Jakarta, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Denny Tuejeh menyampaikan terima kasih atas simpati masyarakat kepada TNI AD atas insiden yang terjadi. Dia menjelaskan, empat jenazah prajurit TNI AD korban insiden meriam Giant Bow telah diserahkan kepada keluarga untuk kemudian dilakukan pemakaman secara militer.

Baca juga:  Pangdam XVI/Ptm Bagikan 1000 Tas Multi Fungsi untuk Kurangi Sampah

Jenazah Prajurit Satu Marwan dibawa ke Pekanbaru, Riau, Kapten (Arh) Heru Bhayu ke Padang, Sumatera Barat, Pratu Ibnu Hidayat ke Semarang, Jawa Tengah, dan Prajurit Kepala Edi ke Palopo, Sulawesi Selatan, kata Denny.

Dalam kesempatan itu, Denny mengemukakan, TNI AD sangat menghormati dan menghargai kebebasan jurnalistik serta selalu terbuka memberikan informasi kepada media massa.

Dia berharap semua pihak berempati kepada keluarga korban dengan tidak menyebarkan gambar atau berita yang tidak benar terkait insiden itu.

Secara terpisah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kepulauan Riau Ramon Damora menyatakan, para insan pers ikut berdukacita atas insiden itu. Namun, Ramon menyesalkan upaya beberapa oknum prajurit Natuna menghalangi insan pers melaksanakan tugas jurnalistik

Kamera mereka di Natuna dirampas oknum prajurit. Mereka keberatan para pewarta meliput insiden itu. Tanpa mengurangi empati, kami harus menegaskan segala tindakan yang menghaIang-halangi pekerjaan pers untuk mendapatkan informasi tidak pernah dibenarkan, katanya.

Investigasi

Terkait insiden tersebut, tim TNI AD menginvestigasi penyebab terjadinya kecelakaan. Secara teknis, meriam 23 milimeter Giant Bow yang digunakan prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara 1 Komando Strategi Cadangan TNI AD (Kostrad) berlatih dalam kondisi balk dan terawat.

Baca juga:  HARI PUNCAK HUT KE-69 TNI KOREM 011/LW GELAR UPACARA DAN BERBAGAI KEGIATAN AKTRASI

Empat prajurit TNI AD yang terluka dalam latihan menembak di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, yakni Sersan Sant B Stuaji. Sersan Dua Afril, Pratu Ridai, dan Pratu Didi Hardianto. Empat prajurit TNI AD lainnya dirawat di Rumah Sakit Kartika Husada Pontianak, Kalimantan Barat.

Kepala Penerangan Kornando Daerah Militer/XII Tanjungpura Kolonel (Inf) Tri Rana Subekti, di Pontianak menuturkan, Sersan Satu Blego, Sersan Dua Alfredo Siahaan, Pratu Bayu Agung, dan Prajurit Dua Danar Wahyu yang dievakuasi menggunakan helikopter tiba di Pontianak pada Rabu pulcul 19.00. (Sumber: HU Kompas)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel