
Dalam rangka penghijauan, sebanyak 1.000 batang pohon terdiri dari pohon Matoa 650 pohon, Beringin 250 pohon, Gayam 100 pohon, berhasil ditanam dikawasan aliran Waduk Wadaslintang tepatnya di Desa Lancar, Wadaslintang, Wonosobo, Minggu(12/3). Penghijauan waduk ini dilakukan berkat kerja sama antara masyarakat bersama Koramil Wadaslintang serta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang di ketuai oleh Ir. Evi Aeria.D.
Danramil 12/Wadaslintang Kapten Arm Budiyoto menyampaikan bahwa program penghijauan aliran waduk kali ini mempunyai maksud untuk menjaga dan melestarikan lingkungan yaitu menjaga ekosistem alam . Karena kelestarian alam merupakan tanggung jawab kita bersama. Selain itu penghijauan yang dilakukan akan mempunyai manfaat kelak dikemudian hari yaitu dari nilai ekonomis dan memberikan manfaat bagi anak cucu kita kelak. “Mari bersama – sama kita menjaga dan merawat apa yang telah kita perbuat bersama hari ini, karena kelak akan bermanfaat bagi kita semua, ajak Danramil.
Sementara itu Ir. Evi Aeria.D Ketua Balai Besar Sungai Serayu Opak menyampaikan terima kasih sekali kepada TNI khususnya Koramil Wadaslintang yang telah berperan aktif ikut menjaga dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program penghijauan aliran waduk Wadaslintang. “Ini merupakan bentuk perhatian dan apreasi yang harus dilestarikan bersama. Siapa lagi kalau bukan kita yang merawat, titipan anak cucu kita. Bisa-bisa anak cucu kita hanya bisa mendengar cerita akan keindahan dan kemakmuran negeri ini. Peliharalah bibit pohon yang sudah di tanam, agar cepat tumbuh subur. Jika yang bibit buah akan segera berbuah, dan bisa di nikmati oleh warga sekitar. Budayakan menanam agar sumber air tetap terjaga, mengurangi polusi yang sudah kian parah,” tegas Evi Aeria
Lebih lanjut Evi menyampaikan bahwa penghijauan di daerah hulu akan turut membantu memperpanjang umur kegunaan waduk. “Musuh waduk adalah sedimentasi lumpur, karena itu hutan harus dijaga agar waduk yang dibangun dengan biaya mahal tidak cepat dipenuhi endapan lumpur. Saat ini didunia belum ada best practice menggali lumpur yang ada di waduk. Oleh karena itu Daerah Aliran Sungai harus dijaga dari penggundulan hutan,” lanjut Evi Aeria.
Menurutnya, pembangunan waduk saat ini tidak hanya berguna bagi pengendalian banjir dan irigasi pertanian, tetapi lebih jauh lagi berfungsi sebagai bagian dari konservasi air. “Dengan terjadinya perubahan iklim dan global warming, fungsi waduk yang paling penting untuk konservasi. Pengisian air tanah. Karena selama ini air tanah digunakan terus tetapi tidak ada pengisian kembali. Sehingga bila air kita tampung di waduk, maka ada kesempatan untuk meresap kedalam tanah. Selain itu seperti yang kita lihat, wilayah sekitar waduk banyak penghijauan sehingga konservasi airnya bagus.”.