JAKARTA – tniad.mil.id – Untuk membantu sesama serta memperingati HUT kemerdekaan RI ke-75, Satgas Pamrahwan Yonif 754/ENK/20/3 Kostrad melewati Laut Pasifik untuk mengadakan pengobatan gratis kepada masyarakat, serta membagikan sembako dan memerah putihkan Pulau Anus.
Dalam keterangan tertulisnya, Dansatgas Yonif 754/ENK/20/3 Kostrad Letkol Inf Dodi Nur Hidayat di Kabupaten Mimika Papua, Senin (10/08/2020), kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang berada di pulau terluar.
“Ini merupakan sebuah wujud kepedulian kepada masyarakat yang ada di sekitar tempat tugas dan pulau terluar, tidak hanya yang dekat namun yang jauh pun kami (Satgas) siap untuk membantu mereka, ” ujarnya.
Dikatakan juga bahwa ini merupakan suatu upaya untuk membantu warga di Kepulauan Anus dalam rangka menyambut HUT ke – 75 kemerdekaan RI.
“Kegiatan yang dilakukan oleh Pos Bonggo ini selain membantu masyarakat Pulau Anus dengan melakukan pengobatan gratis, dan juga mengibarkan Bendera Merah Putih di seluruh Pulau Anus dalam menyambut HUT ke – 75 Kemerdekaan RI, ” tutur Dansatgas.
“Perjalanan yang di tempuh oleh anggota Satgas sekitar satu jam perjalanan dari Kampung Popeda menggunakan speed boat, ” tambah Dansatgas.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Pos Bonggo ini selain memerah putihkan Pulau Anus, ada juga kegiatan pengobatan gratis dan juga pemberian bantuan sembako.
” Meski letaknya jauh, kami (Satgas) siap membantu dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat ” tutup Dansatgas.
Lewati Laut Pasifik, Satgas 754 Kostrad gelar pengobatan gratis dan bantu warga serta memerah putihkan Pulau Anus
Sementara itu Simon Nemnai (50) salah satu masyarakat Kampung di Pulau Anus memberikan pendapatnya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Pos Bonggo.
“Kami berterima kasih kepada Satgas, sudah mau datang dari jauh ke Pulau kami, memberikan pengobatan gratis, membagikan sembako dan juga memberikan puluhan bendera yang di pasang di segala sudut kampung kami.
Kami senang dan bangga dapat merayakan Kemerdekaan Indonesia seperti rakyat Indonesia di daerah lainnya,” tukasnya.(Dispenad)
