TNI AD – Jakarta. Mabes TNI berencana untuk melaporkan media online Tirto.id yang memuat tulisan investigasi jurnalis asing Allan Nairn ke Dewan Pers. Rencananya laporan tersebut akan dilayangkan pada Selasa, 25 April 2017. Dalam laporannya nanti, Mabes TNI batal menyiapkan keberatan-keberatan yang akan disampaikan kepada Dewan Pers terkait pemberitaan tersebut. Saya rencananya akan ke Dewan Pers untuk menyampaikan keberatan-keberatan ini. Mungkin pada Selasa siang, kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Wuryanto kemarin.
Sebelumnya, Mabes TNI menegaskan bahwa artikel investigasi yang ditulis Allan Nairn soal rencana makar atau penggulingan Presiden Joko Widodo oleh sejumlah pensiunan dan perwira tinggi aktif di TNI, termasuk Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, adalah informasi bohong atau hoax. Mabes TNI sebelumnya juga mengatakan bahwa pihaknya berencana melaporkan Tirto.id ke Mabes Polri.
Namun, keputusan untuk melaporkan ke Dewan Pers menurut Wuryanto sesuai instruksi Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tidak ingin kasus itu menjadi polemik di masyarakat. Wuryanto mengatakan TNI batal melaporkan Tirto.id ke polisi. Ini sesuai instruksi Panglima kemarin, itu masalah kecil sekali, jelasWuryanto.
Sementara menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rikwanto, pihaknya akan memproses jika ada laporan yang masuk kepolisian. Menurut Rikwanto, jika pihak yang bisa membuktikan bahwa ada permufakatan makar mika harus menyerahkan bukti-buktinya.
Misal jika ada dugaan permufakatan makar, juga harus dibuktikan. Kalaupun ada laporan ke Polri, ya diusut. Bisa laporan mengenai dugaan penyebaran berita bohong ataupun pencemaran nama baik. Jika nanti benar terbukti hanya fitnah dan berita bohong maka bisa dijerat dengan UU ITE, jelas Rikwanto.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha meyakini TNI tidak akan berbuat makar seperti yang tertulis dalam tulisan Allan Nairn yang berjudul ‘Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar’, yang kemudian ditulis kembali oleh media online Indonesia beberapa waktu lalu. Tidak ada hubungannya soal makar kepada Presiden Jokowi. Justru rakyat hanya takut jika PKI bangkit kembali, ucapnya pada tanggal 24 April 2017 saat dihubungi.
Hal senada disampaikan anggota Komisi I DPR Meutya Viada Hafid. Mantan jurnalis ini mengaku tidak percaya dengan keterlibatan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rencana maker sebagaimana yang ditulis Allan Nairn dalam laporannya. Dia menyarankan Panglima TNI mengklarifikasi terlebih dahulu kepada publik. Terkait dengan isu terhadap Panglima TNI, saya tidak yakin Panglima TNI terlibat. Yang bisa mengklarifikasi lebih rinci tentu Panglima TNI sendiri. Silakan saja jika itu bisa jadi bentuk upaya klarifikasi, katanya. (Sumber: HU Seputar Indonesia)