Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko beserta Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E., Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, para Asisten Panglima TNI, pejabat teras Mabes TNI dan angkatan, prajurit dan PNS TNI, Keluarga Besar Dharma Pertiwi dan IKKT serta masyarakat sekitar Cilangkap melaksanakan Sholat Idul Fitri 1435 H, di Lapangan GOR A. Yani Mabes TNI Cilangkap, Senin (28/8/2014).
Sholat Idul Fitri yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh Mabes TNI ini diikuti oleh ribuan prajurit dan PNS TNI serta masyarakat yang tinggal disekitar Mabes TNI Cilangkap. Sholat Idul Fitri 1435 H di Mabes TNI mengusung tema “ Dengan hikmah Idhul Fitri 1435 H/2014 M Kita mantapkan iman dan taqwa serta komunikasi sosial prajurit TNI dengan rakyat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan”. Bertindak selaku Imam adalah Drs. H. Idris Ismail dan Khatib M. Zaaf Fadzlan Rabbany Garamatan Al-Fatih Khaafah Nusantara.
Dalam khotbahnya, M Zaaf Fadzlan Rabbany, mengajak seluruh umat muslim untuk menyambut hari yang fitrah ini, dengan penuh rasa syukur dan tadabbur seraya menyeru dan mengumandangkan kalimat takbir, tauhid dan tahmid agar getaran hati kita membekas dalam sanubari. Gema takbir itu sungguh telah menimbulkan kerinduan kepada Sang khalik dan menghadirkan rasa sakinah yang amat mendalam dalam hati kita.
Hari-hari selama satu bulan ini kita telah merajut sehelai benang menjadi kain. Kita telah berusaha meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita melalui upaya peningkatan kuantitas dan kualitas amal ibadah kita. Oleh kerena itu marilah kita berusaha agar rajutan yang telah menjadi kain itu, tidak diurai kembali menjadi benang berserakan.
Momentum jihad di bulan suci ramadhan dan kemenangna di hari yang fitri haruslah dapat mematerikan sebuah kesadaran baru bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT, mengemban misi kekhalifahan. Salah satu misi dari kekhalifahan dalam kontek puasa dan idhul fitri sesensinya adalah membangun solidaritas keumatan dan meningkatkan kepedulian.
Itulah sebabnya ada perintah harian dari Rasul menyambut idhul fitri dan bahkan sebuah teladan dari nabi harus diikuti. Perintah harian itu adalah Cukupkanlah mereka terutama kaum dhuafa ini dari berkelilinng meminta-minta.
Mencukupkan kaum dhuafa, si fakir dan si miskin bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan makan, sandang dan papan tetapi juga menyangkut aspek kesehatan, pendidikan dan pekerjaan bahkan juga membebaskan dari kekangan perasaan, ketidakadilan dan posisi termarjinalkan. Mengentaskan kaum dhuafa adalah tugas kekhalifahan, bukan hanya tugas pemimpin formal, maka janganlah mengeksploitasi kaum dhuafa untuk kepentingan ambisi dan sensasi.
Diakhir khotbahnya Ustaz M Zaaf Fadzlan Rabbany mengajak seluruh umat muslim untuk mengamalkan akhlak mulia ahli dunia dan akhirat untuk menyempurnakan kepribadian kita dengan melakukan beberapa hal : Pertama, kita sambung tali silahturahmi, utamanya kepada mereka yang telah putus hubungan dengan kita. Kedua, memberi kepada orang yang tidak pernah sekalipun memberikan apa-apa kepada kita. Meri kita berikan mereka meski sekedar senyum dan sapa.
Ketiga, berilah maaf kepada mereka yang telah menzalimi kita. Karena dalam konsep islam yang utama dan mulia adalah memberi maaf dan bukan meminta maaf. Memberi itu lebih dekat dengan taqwa.