
(26/08)Puluhan mahasiswa diamankan Pasukan Huru-hara didepan kantor KPUD Maluku, Selasa siang sekitar pukul 11.30 WIB. Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Jaring Mahasiswa Liar (Jaring Mahali). Cerita bermula saat belasan mahasiswa itu melakukan aksi demonstrasi, seusai berorasi, mereka mencoba menerobos masuk ke dalam Gedung KPUD Maluku, terjadi aksi dorong mendorong antara aparat yang tergabung dalam pasukan PHH dengan mahasiswa, yang menyebabkan satu mahasiswa terjatuh. Melihat temannya jatuh, emosi mahasiswa tersulut dan mereka saat itupun mengeluarkan kata-kata bernada penghinaan kepada pihak aparat, untuk mencegah situasi terus berkembang maka Pasukan Huru-hara langsung bertindak cepat mengamankan puluhan mahasiswa tersebut. Semua kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian peragaan simulasi Penanggulangan Konflik Sosial yang hari ini resmi ditutup.
Dalam penutupan tersebut Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi menyampaikan bahwa keterlibatan TNI sangat dibutuhkan dalam penanganan konflik, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, yang menginstruksikan agar memaksimalkan fungsi dan peran TNI dengan :Meningkatkan efektifitas penanganan keamanan secara terpadu, Membentuk tim terpadu pada tingkat Provinsi dan Daerah, Mengambil langkah-langkah cepat tepat dan tegas, Memproses dengan cepat serta menyelesaikan secara damai. “tegas” Pangdam dalam Amanatnya yang dibacakan oleh Danrindam XVI/Pattimura Kolonel Inf Natalius penutupan latihan Penanganan Konflik Sosial tahun 2014 dilaksanakan di lapangan Rindam XVI/Pattimura.
Dalam kesempatan itu Pangdam menyampaikan bahwa latihan Penanganan Konflik Sosial TA 2014 ini, sangat tepat untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan ketrampilan teknis maupun taktis satuan jajaran Kodam XVI/Pattimura khususnya Korem 151/Binaiya sehingga mampu memahami dalam melaksanakan tugas penanganan konflik sosial di wilayah guna terwujudnya kesiapsiagaan satuan. Perlu juga “saya ingatkan bahwa sebaik apapun hasil yang dicapai pada latihan ini tidak akan berarti apa-apa apabila tidak dipelihara secara terprogram, dan terus menerus serta ditingkatkan dalam setiap kesempatan, maka satuan harus senantiasa mempunyai tingkat kemampuan yang prima sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan Polri dalam mengantisipasi terjadinya konflik dan penanganan konflik di wilayahnya.
Beliau berpesan kepada penyelenggara latihan agar mengevaluasi pelaksanaan latihan untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan serupa dimasa yang akan datang, kepada peserta latihan, agar mempedomani dan melaksanakan materi-materi yang telah di latihkan, karena hal ini sangat bermanfaat bagi pelaksanaan tugas ke depan yang semakin kompleks sesuai dengan tuntutan perkembangan situasi.”tegasnya” Di kursi undangan tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam, Irdam, Danrem 151/Binaiya, Para Asisten, Perwira Ahli dan Pa LO AL dan AU, Para Komandan Satuan dan Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura. (Pendam