
Sejak 6 Januari 2025, pemerintah mulai mengimplementasikan Program Makan Bergizi, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini menjadi salah satu pilar utama dalam misi Asta Cita, yang bertujuan mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan membangun sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
Sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional, TNI AD tidak hanya bertugas di medan tempur, tetapi juga hadir dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Dengan jangkauan yang luas dan personel yang siap di lapangan, TNI AD memastikan distribusi makanan bergizi menjangkau daerah terpencil, mendukung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta mengawal efektivitas program ini hingga tingkat desa.
Kisah Nyata di Balik Program Makan Bergizi: Harapan Baru bagi Anak Bangsa
Dampak Program Makan Bergizi tidak hanya tercermin dalam angka, tetapi juga dalam kisah nyata masyarakat yang merasakannya langsung di lapangan. Salah satunya adalah Sri, siswi kelas 6 di SDN 040445, Desa Ketaren, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saat personel Kodim 0205/Tanah Karo membagikan makanan bergizi di sekolah, anak-anak lain menyambut dengan ceria. Namun, Sri terlihat diam dan menahan air mata. Ketika ditanya, ia mengungkapkan bahwa makanan tersebut mengingatkannya pada orang tuanya. Dengan suara lirih, ia mengatakan bahwa dirinya merasa tidak tega makan sendirian karena tidak mengetahui apakah ibunya yang merupakan buruh tani sudah makan atau belum.
Melihat kondisi Sri, personel Kodim 0205/Tanah Karo segera mengambil inisiatif memberikan tambahan paket makanan untuk dibawa pulang. Mereka menegaskan bahwa program ini tidak hanya ditujukan bagi anak-anak di sekolah, tetapi juga untuk meringankan beban keluarga mereka di rumah.
Kisah seperti Sri bukan hanya terjadi di Sumatera Utara. Di berbagai pelosok Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, TNI AD hadir untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu kini memiliki harapan baru melalui Program Makan Bergizi. Di Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, banyak siswa yang sebelumnya harus berangkat sekolah dalam kondisi lapar kini dapat menikmati makanan sehat setiap hari. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi mereka, tetapi juga memberikan motivasi belajar serta harapan akan masa depan yang lebih baik.
TNI AD: Dari Medan Tempur Menuju Ladang Pengabdian
Sebagai institusi negara dengan kapasitas serta infrastruktur yang kuat, TNI AD berperan aktif dalam Program Makan Bergizi sejak awal untuk mendukung ketahanan pangan dan distribusi makanan bergizi di seluruh Indonesia. Langkah konkret yang dilakukan meliputi penyiapan sarana dan infrastruktur pendukung, seperti lahan pangan, pendirian dapur sehat, serta 514 lokasi distribusi pangan yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Dari jumlah tersebut, 100 titik telah terbangun dan 60 titik diantaranya sudah beroperasi, menyediakan lebih dari 150 ribu porsi makan siang setiap hari bagi anak-anak Indonesia, memastikan mereka tumbuh sehat dan siap meraih masa depan.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., menegaskan bahwa TNI AD tidak hanya memastikan distribusi makanan hingga ke wilayah terpencil, tetapi juga mendukung operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar program berjalan efektif, serta mengawal pengawasan dan pelaksanaan program sesuai target pemerintah.
Sebagai contoh nyata, Kodim 1708/Biak Numfor di Papua menyiapkan lahan 1.500 meter persegi di Kecamatan Samofa dan 2.500 meter persegi di Kecamatan Supiori Timur untuk memenuhi kebutuhan 2.000 siswa. Sementara di Sumatera Utara, Kodim 0203/Langkat telah menyiapkan lahan 1.050 meter persegi di Kota Binjai dan 902 meter persegi di Kabupaten Langkat untuk melayani 2.775 penerima manfaat.
Tidak hanya itu, TNI AD juga aktif dalam edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Bintara Pembina Desa (Babinsa) secara aktif mendampingi petani dan peternak guna meningkatkan hasil produksi pangan, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga dalam jangka panjang. Selain itu, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) turut serta dalam pendampingan edukatif untuk anak-anak dan keluarga penerima manfaat.
Membangun Indonesia yang Lebih Kuat dan Sehat
Keberhasilan Program Makan Bergizi masih menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah kurangnya tenaga kerja di lapangan. Untuk itu, TNI telah merekrut dan mendidik 2.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dengan pelaksanaan pendidikan dan pembekalannya dilakukan di fasilitas pendidikan TNI AD, yakni Akademi Militer (Akmil) dan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), guna memastikan efektivitas program serta pencapaian target 80 juta penerima manfaat pada 2029.
Melalui Program Makan Bergizi, TNI AD membuktikan bahwa pengabdian kepada rakyat tidak hanya terbatas di medan tempur, tetapi juga di ladang pangan, dapur masyarakat, dan meja makan generasi penerus. Dari desa terpencil hingga kota besar, program ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tetapi bagian dari strategi besar untuk membangun Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan mandiri.
Ketahanan pangan adalah kunci ketahanan nasional. Oleh karena itu, TNI AD akan terus berada di garis depan untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi. Dengan pengabdian tanpa batas, TNI AD berkomitmen untuk terus mengawal misi ini, bukan hanya untuk hari ini, tetapi demi masa depan Indonesia yang lebih sejahtera. Bersama TNI AD, mari kita wujudkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045! (Dispenad)
Sumber : Media Indonesia