TNI AD – Papua. Sesuai dengan Road Map Kemenkes dalam penanggulangan KLB Campak dan gizi buruk di Asmat Papua, 1 (satu) bulan pertama penanggulangan kasus campak dan gizi buruk, bulan ke 2-3 adalah peningkatan cakupan imunisasi.
Dengan demikian Tim III Satgaskes TNI mempunyai tugas pokok untuk meningkatkan cakupan imunisasi Campak dan imunisasi wajib lainnya disamping untuk pendampingan gizi buruk dan pemberian obat cacing.
Dantimkes III dr. Aminuddin Harahap, Sp.A, M. Tr. Hanla pada saat rapat koordinasi di Posko KLB mendapatkan informasi bahwa cakupan imunisasi di Kabupaten Asmat sangat rendah.
“Rendahnya cakupan imunisasi ini bisa menjelaskan sebab terjadi KLB Campak di tanah Asmat ini. Berdasarkan ilmu epidemilogi hanya dengan cakupan imunisasi minimal 80% (Idealnya 90%) suatu populasi (masyarakat) bisa terhindar dari serangan penyakit infeksi, “demikian Dantimkes III menjelaskan, Kamis (1/3/2018).
Lebih lanjut disampaikan, beberapa alasan yang menjelaskan rendahnya cakupan imunisasi di Asmat ini adalah keengganan orang tua untuk membawa anaknya mengikuti vaksinasi, pola hidup masyarakat yang berpindah sehingga sulit ditemui petugas, kondisi geografi yang sulit dijangkau, sulitnya transportasi, keterbatasan sumber daya manusia dan lainnya.
Menyadari dengan segala keterbatasan tersebut, maka dr. Aminuddin Harahap, M.Tr. Hanla selaku Dantimkes memberikan penekanan khusus tentang pentingnya meningkatkan cakupan imunisasi ini. “Tingginya cakupan imunisasi merupakan tolak ukur keberhasilan Satgaskes ini,”tegasnya.
“Dari berbagai laporan yang ada, ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi, partisipasi masyarakat sangat baik. Di Kampung Bine dari 85 anak yang menjadi target, 55 anak ikut vaksinasi sedangkan sisanya 30 anak sudah divaksin Timkes sebelumnya. Dengan demikian berarti 100% anak di Kampung Bine sudah divaksin, “ujar dr. Aminuddin Harahap.
Kampung Yasiew Distrik Atsj menargetkan 151 anak yang akan divaksin yang akan dicapai 100%. Di Kampung Bekase dari target 45 anak yang ikut vaksin 44 sedangkan 1 anak sudah pernah menderita campak yang berarti juga 100%.
dr. Aminuddin Harahap menyampaikan, berdasarkan laporan-laporan dari Distrik, dengan gerakan sweeping yang terus menerus dari kampung ke kampung yang dilaksanaksn oleh TNI-Kemenkes diharapkan target cakupan imunisasi dalam tiga bulan ini di Kabupaten Asmat dapat mencapai 80-90% sehingga di Tanah Asmat ini terjadi “Herd Imunity” kekebalan populasi.
“Jika ini terjadi maka konsep ini bisa dikembangkan di daerah lainnya khususnya Papua yang memiliki cakupan imunisasi rendah,”tuturnya. (Pendam 17)