Kodam XVII/Cenderawasih menggelar serbuan Teritorial yang dikemas dalam bentuk ibadah Kebangkitan Kebangunan Rohani (KKR) gabungan antara anggota TNI dan para kepala suku di wilayah Pengunungan Tengah Papua, Sabtu, 8/11.
Dalam kesempatan tersebut Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Deliaman Th. Damanik S.IP, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan KKR yang dilaksanakan Kodam XVII/Cenderawasih yang melibatkan para kepala suku bertujuan sebagai pemersatu dan menciptakan hubungan persaudaraan antara TNI dan masyarakat. Melalui kegiatan pembinaan teritorial yang yang dikemas dalam bentuk kegiatan bina mental dan spiritual yang diikuti para kepala suku diharapkan dapat ditransfer oleh kepala suku kepada sukunya ataupun anggota sukunya, sehingga membawa dampak positif bagi para kepala suku, khususnya dalam keluarga dan masyarakat.
Sebagai penghotbah pada ibadah KKR, Pendeta Daniel Gultom menyampaikan kepada para kepala suku bahwa dalam Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Meleakhi mengatakan, kepala suku yang dalam kedudukan juga sebagai kepala keluarga, harus benar-benar bertobat dan berbalik pada ajaran Yesus Kristus tentang kebenaran dan keselamatan di Sorga. Apabila kepala suku sudah benar-benar bertobat maka dengan sendirinya akan tercurah berkat-berkat dari Kasih Yesus Kristus kepada keluarganya, baik istrinya, anaknya ataupun kepada sukunya.
Para kepala suku sangat antusias mengikuti kegiatan ret-ret sampai pada penutupan ibadah KKR. Mereka mengaku sadar dan mau meminta maaf pada istri dan juga keluarganya ketika kembali nanti. Mereka merasakan jamahan tangan Tuhan melalui firman Tuhan yang sudah disampaikan selama kegiatan ibadah KKR bersama anggota TNI.
Diharapkan melalui kegiatan pembinaan teritorial Kodam XVII/Cenderawasih dapat menciptakan persaudaraan antara TNI dan masyarakat sehingga dapat bersama-sama membangun dan melaksanakan program-program pembangunan di Provinsi Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui para kepala suku bisa memberi pemahaman yang baik kepada masyarakatnya, keluarganya sehingga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan. (Prd/Cen)
