
JAKARTA, tniad.mil.id – Pada awal tahun 2024, Satgas Pamtas Statis Yonif 726/Tamalatea mencatat prestasi membanggakan dengan berhasil mendapatkan senjata rakitan laras panjang dan munisinya dari warga Distrik Sota, Kabupaten Merauke, pada Sabtu (27/1/2024).
Melalui pendekatan teritorial dan humanis, Satgas Yonif 726/Tamalatea berhasil menerima satu pucuk senjata api rakitan dan 2 butir munisi kaliber 9 mm secara sukarela dari seorang warga yang menggunakan nama samaran “Bapak” kepada Sertu Musliadi (Danpos) di Pos Wamp.
Proses mendapatkan senjata ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan, dengan komunikasi sosial yang tulus kepada “Bapak”. Identitasnya masih dirahasiakan, namun dia tergerak hatinya untuk menyerahkan senjata turun temurun dari kakek neneknya, yang diperkirakan sudah lebih dari 30 tahun lamanya.
Danpos Wamp memberikan pemahaman bahwa kepemilikan senjata api harus mematuhi perundang-undangan yang berlaku, sanksi pidana akan diberlakukan bagi yang memiliki atau menggunakan senjata secara ilegal.
Dansatgas Yonif 726/Tamalatea, Letkol Inf Anta Sihotang, S.Sos., M.Han., menyatakan bahwa prestasi ini menunjukkan kedekatan dan kepercayaan warga terhadap Satgas Pamtas Yonif 726/Tml, serta menjadi kebanggaan bagi seluruh personel. (Dispenad)