
TNI AD – Lumajang. Babinsa Ramil 0821/07 Desa Salak Sertu Sayuti turut serta bersama Tim Kesehatan Puskesmas Randuagung melaksanakan sosialisasi tentang pencegahan penyakit kusta dan cara penangulangannya, bertempat di balai Desa Salak,Lumajang, Jawa Timur, Rabu (3/5/2017).
Sertu Sayuti mengatakan, sosialisasi ini sangatlah perlu diberikan kepada masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam mendeteksi penyakit kusta atau yang lebih dikenal dengan lepra. “Penyakit kusta (lepra) merupakan salah satu persoalan kesehatan yang hingga kini belum teratasi khususnya di Desa Salak. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Jika ditangani sejak dini, lepra dapat diobati secara tuntas dan tidak menyebabkan kecacatan,” jelasnya.
Ketua tim kesehatan Puskesmas Randagung dr. Hany Setyawati menambahkan, pengobatan kusta dilakukan dengan kombinasi Multi Drug Treatment (MDT) untuk mencegah kekebalan kuman terhadap otot. “Dermatologi tropis merupakan ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit kulit yang ada dan berasal dari daerah tropis. Penyakit ini kini tidak hanya ditemukan di negara tropis, tetapi juga di negara maju karena globalisasi dan mobilitas penduduk. Sebagian besar penyakit kulit tropis merupakan penyakit infeksi dan sebagian lainnya adalah alergi karena pengaruh iklim dan lingkungan, “ungkapnya.
dr. Hany Setyawati menyampaikan, pengobatan penyakit ini memakan waktu sekitar 6-12 bulan dengan berbagai jenis obat atau multiple drug therapy. Penyebab lepra adalah kuman dan dapat ditularkan melalui udara, tanah, kutu busuk, dan armadillo. “Deteksi dini dan fasilitas pemeriksaan yang memadai adalah langkah efektif mengontrol penyebaran lepra. Selain itu, karena berhubungan dekat dengan penderita sehingga terinfeksi, maka agar tidak terlambat segera saja diobati jika mengalami gejala klinis lepra,” tambahnya.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan tim kesehatan sehingga kami bisa melakukan tindakan pencegahan secara dini, karena mencegah itu lebih baik dari pada mengobati,” tutur Ketua tim kesehatan Puskesmas Randagung.