
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta asing jangan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Papua. Hal itu ditegaskan Menhan saat mengikuti 2+2 meeting bersama Menlu Retno Marsudi dan dua menteri Australia. Ryamizard berada dalam satu podium dengan Menteri Retno Marsudi, Menlu Australia Julie Bishop dan Menhan Australia Marisse Payne. Mereka menyampaikan, hasil pertemuan tertutup yang dilangsungkan kurang lebih tiga jam di Gedung Commonwealth Parliementary Office, Sydney, Senin, tanggal 21 Desember 2015.
Semula Ryamizard menyinggung soal hubungan kedua negara yang secara politik naik turun. Namun menurut dia, sebagai negara bertetangga, RI dan Australia harus menjaga persahabatan yang telah terjalin. Kemudian Ryamizard berbicara mengenai ancaman. Dia menyatakan negara tetangga termasuk Australia bukan merupakan ancaman. Adapaun ancaman itu ya terorisme, penyakit, cyber crime, narkotika, kata Ryamizard seperti dikutip salah satu media online nasional.
Mengenai isu maritim dan pertahanan antara kedua negara, tutur Ryamizard, j uga sudah dibahas dan ada gagasan bersama untuk melanjutkan kerja sama pertahanan yang akan berakhir pada 2017. Sejak 2016, RI dan Australia akan mulai membahas babak baru hubungan pertahanan kedua negara. Kemudian yang terakhir, ada isu-isu yang mengunggu sebetulnya. Indonesia ini kan tidak pernah ikut campur mengenai urusan negara lain. Tidak pernah menganggu. Tapi saya rasa Indonesia juga tidak mau ada yang ikut campur, kata Ryamizard.
Menurut dia, ada beberapa negara menyangkut isu-isu Papua. Bagi kami, Papua itu merupakan bagian dari NKRI. Agar yang lain juga tahu. Saya rasa ini bisa dipahami, ucap mantan KSAD ini. Lebih jauh Menhan Ryamizard menyampaikan penjelasan rinci soal negara lain jangan ganggu Papua. Itu kan Vanuatu, negara apa itu. Kadang-kadang klaim mengajak Melanesia bersatu. Negara Kesatuan Republik Indonesia kan juga punya hubungan dengan negara lain, Malaysia misalnya. Ada Batak, ada Bugis. Tapi kan kita enggak klaim, ujar Ryamizard kepada wartawan. Hal itu kembali disampaikan Ryamizard usai menghadiri 2+2 meeting dengan Commonwealth Parliamentary Office.
Kalau mau ngelihat sejarah, Madagaskar punya kita, Indochina segala macam punya kita. Tapi kan kita enggak klaim-klaim itu. Ya waktu merdeka itu ya itulah, ujar Ryamizard. Vanuatu merupakan negara yang terletak di Samudera Pasifik. Negara ini berdekatan dengan Papua Nugini dan New Zealand. Vanuatu berjarak 1.750 kilometer dari Australia. Merujuk pada sejumlah pemberitaan media setempat, Perdana Menteri Vanuatu Joe Natuman pada 2014 pernah menyampaikan dukungan agar Papua Barat dapat lepas dari Indonesia. Vanuatu dikabarkan memberikan dukungannya di PBB kepada Papua Barat untuk dapat merdeka dari Indonesia.
Ryamizard mengecam keras aksi Vanuatu ini. Alasannya selama ini Indonesia tidak pernah ikut campur dengan urusan dalam negeri negara lain. Indonesia kan enggak pernah ikut-ikutan urusan negara lain. Mereka juga jangan gangguin kita dong, kata Ryamizard. (Sumber: HU Suara Karya)