Menyikapi betapa bahayanya paham komunisme dan radikalisme yang sewaktu-waktu dapat kembali berkembang di tanah air, Kodim 0809/Kediri mengadakan sosialisasi ancaman bahaya komunisme dan radikalisme, di aula Kodim Kediri, Rabu (16/11/2016).
Kasdim Kediri Mayor Inf Joni Morwantoto mengatakan, seiring kemajuan zaman, masuknya faham-faham dari luar yang bertentangan dengan Pancasila terus akan mengalir mengganggu kehidupan kita. “Jauhkan diri dari informasi atau berita-berita yang mengarah pada pemutarbalikan fakta oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang berupaya mengadu domba, baik melalui media sosial maupun media lainnya. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang digulirkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja memecah belah NKRI,” katanya.
Kasdim menyampaikan, sebagai warga negara yang baik ,mari bersama-sama kita jaga Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat. “Lepaskan egoisme dan buang jauh-jauh kepentingan personal maupun kelompok, karena dengan bergandengan tangan, kita mampu memberantas terorisme di bumi nusantara ini. Persatuan dan kesatuan bangsa jauh lebih penting, karena hakekat dari keutuhan negara ini adalah satu untuk semua dan semua untuk satu, “ungkapnya.
Kasdim menegaskan, bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri dari ratusan suku, bahasa dan adat istiadat yang bermuara dalam Pancasila, sebagai ideologi sekaligus falsafah bangsa ini harus tetap kita jaga dan pelihara.
“Keberagaman dan kemajemukan bangsa ini sudah ada sejak era kejayaan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, Proklamasi Kemerdekaan dan ini tetap harus kita pertahankan sampai kapan pun,” pungkas Mayor Inf Joni Morwantoto. (Penrem 082/CPYJ).