Pada konteks Konstitusi dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 3 disebutkan bahwa “Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”. Yang dilakukan oleh TNI saat ini telah sesuai dengan Kontitusi negara.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordianator Kemaritiman Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan ceramah pembekalan kepada peserta Apel Danrem-Dandim Terpusat tahun 2016 di Secapa AD Bandung, Rabu (16/11).
Dikatakan Menko Kemaritiman, TNI dalam mengelola wilayahnya memiliki dasar hukum yang kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mantan Menko Polhukam tersebut menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rawan dengan disintergrasi.
“Tugas kita yang dibuat dalam konstitusi untuk memelihara kesatuan dan kedaulatan dan sebagainya itu jangan sampai dilupakan,” tegas Menko Kemaritiman.
Dalam kesempatan tersebut juga Menko Kemaritiman menjelaskan tentang fenomena ancaman radikalisme terhadap bangsa Indonesia. Luhut menilai bahwa sekarang ini intelijen Indonesia sudah bekerja dengan baik dalam mengantisipasi terorisme.
Menko Kemaritiman menekankan kepada para peserta apel untuk bersikap profesional dan bekerja dalam tugas lingkup yang benar. Disamping itu juga harus berbicara selalu dengan data, jangan berbicara dengan perasaan. Seperti masalah buruh, ekonomi, kemiskinan, pembangunan infrastruktur, semua berbicara dengan data. Data-data tersebut menurut Menko Kemaritiman dapat memberikan cermin apa yang dilakukan pemerintah selama dua tahun.
“Kita ini, negara kepulauan ada 70% terdiri laut dan baru 9% mengeksplorasi sumber laut kita, masih banyak lagi apa yng harus kita lakukan agar negeri ini maju kedepan”, tutup Menko Kemaritiman
