Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, secara resmi memimpin upacara pelepasan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Selatan 2017, di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/07/2017).
Dalam sambutannya Menko PMK menyampaikan bahwa, Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan tahun 2017 memiliki peran dan makna yang sangat strategis yaitu kehadiran pemerintah bagi rakyat, terutama di daerah tertinggal dan terdepan. Penetapan lokasi pelaksanaan Ekspedisi NKRI di koridor Papua bagian selatan mempunyai makna strategis karena menjadi wilayah terdepan di timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan 2 negara tetangga, Papua Nugini dan Australia.
Tujuan dari Ekspedisi NKRI 2017 adalah mendata dan meneliti segala potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial, menumbuhkan cinta tanah air, meningkatkan pertahanan keamanan nasional. membangkitkan kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan, memberikan teladan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam serta meningkatkan akses perhubungan, komunikasi dan perekonomian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
“Dengan penyelenggaraan Ekspedisi NKRI Koridor Papua bagian Selatan yang puncak acaranya di Merauke pada tanggal 28 Oktober 2017 mendatang, lengkaplah pelaksanaan Ekspedisi NKRI mulai dari Sabang sampai Merauke”, tegas Menko PMK.
Tema yang diusung dalam Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 ini adalah “Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam”. Ekspedisi NKRI merupakan wujud praktek gotong royong melalui sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, dunia usaha, mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dan didukung masyarakat setempat untuk membangun Indonesia.
Melalui Ekspedisi NKRI yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, berbagai program kegiatan berbasis masyarakat akan diselenggarakan antara lain berupa pendataan dan pemetaan sumber daya, penjelajahan, penelitian ilmiah, pelayanan kesehatan, pendidikan dan agama, bantuan sosial, pembangunan infrastruktur pedesaan, peningkatan akses perhubungan dan komunikasi, peningkatan wawasan kebangsaan dan revolusi mental, pengembangan potensi budaya, pemberdayaan masyarakat serta pelestarian alam. Selain itu, Ekspedisi NKRI juga akan memberikan berbagai bantuan dan kegiatan sosial yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat.
Ekspedisi NKRI melibatkan sejumlah BUMN dan dunia usaha serta masyarakat, benar-benar akan mampu menghadirkan negara dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, menumbuhkan rasa solidaritas dan kesetiakawanan sosial serta menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat.
Menko PMK menambahkan, terkait dengan sosialisasi revolusi mental melalui berbagai aktivitas nyata di 5 (lima) Subkorwil, diharapkan dapat membudayakan tiga perubahan yaitu perubahan cara hidup, cara pikir dan cara kerja yang didasarkan pada nilai-nilai strategis integritas, etos kerja dan semangat gotong royong.
Kegiatan ini diikuti oleh 1197 orang peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, mahasiswa, peneliti, organisasi kepemudaan, perwakilan masyarakat, dan perwakilan dari institusi pemerintah maupun swasta.
TNI Angkatan Darat menunjuk Kopassus untuk merencanakan dan melaksanakan Ekspedisi serta bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah beserta segenap komponen bangsa sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian alam, mencari data dan melihat secara langsung dilapangan. Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian selatan adalah yang ketujuh kalinya dilaksanakan. Sebelumnya, ekspedisi dilakukan di Bukit Barisan 2011, Khatulistiwa 2012, Sulawesi 2013, Maluku dan Maluku Utara 2014, Nusa Tenggara dan Bali 2015, dan Papua Barat 2016.
Pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2017 dimulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 22 November 2017. Sebelum diberangkatkan ke wilayah Ekspedisi, para peserta menerima pembekalan dan pelatihan secara teori maupun praktek serta simulasi dan aplikasi di daerah latihan Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar dan Situ Lembang.
Kegiatan latihan yang telah dilakukan para peserta ekspedisi meliputi penjelajahan hutan, gunung, rawa, laut, sungai dan pantai, penelitian berupa pendataan kerusakan hutan, penelitian geologi, potensi bencana, flora fauna, serta sosial budaya dan komunikasi sosial tentang sosialisasi kegiatan ekspedisi, kelestarian alam, membangkitkan wawasan kebangsaan, bakti sosial dan membantu percepatan pembangunan daerah.
Wilayah Ekspedisi 2017 dilaksanakan di 2 (dua) Korwil yaitu Korwil Merauke dengan wilayah Subkorwil-1/Asmat di kab. Asmat, Subkorwil-2/Mappi di kab. Mappi, subkorwil-3/Merauke di kab. Merauke dan Korwil Boven Digoel dengan wilayah subkorwil-4/Mindiptana di kab. Boven Digoel dan subkorwil-5/Tanah merah di Kabupaten Boven Digoel.
Hadir pada upacara Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Pejabat Eselon I Kementerian Lembaga, Bupati Merauke, Bupati Bandung Barat, Para Rektor Perguruan Tinggi dan Para Pejabat TNI Dan Polri. (Ekspedisi NKRI 2017)