Balikpapan, (16/06). Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno didampingi Deputi 1, 4 dan 5 Kemenko Polhukam memberikan pengarahan kepada kurang lebih 750 perwira TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara) – POLRI se-garnizun Balikpapan di Aula Makodam VI/Mlw Balikpapan Selasa (16/6).
Turut hadir dalam pengarahaan tersebut Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.IP, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Endaryoko, Walikota Balikpapan Rizal Efendi S.E, Danlanal Balikpapan, Danlanud Balikpapan serta Kominfo Provinsi kaltim.
Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.IP dalam pengantarnya mengucapkan selamat datang kepada Menkpolhukam beserta rombongan di Balikpapan. Tak lupa Pangdam juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Menko Polhukam karena di tengah padatnya kegiatan, berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada prajurit TNI-Polri di Balikpapan.
Sementara itu Walikota Balikpapan Rizal Efendi SE dalam sambutannya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Menko Polhukam dan rombongan yang telah hadir di Kota Balikpapan serta menganugerahkan sebagai warga kehormatan Balikpapan kepada Bapak Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.
Mengawali pengarahannya Menko Polhukam menjelaskan tugas pokok dan fungsi dari Kemenko Polhukam. Yang mana Kemenko Polhukam mempunyai tugas pokok membantu Presiden dalam mensinkronkan dan mengkoordinikasikan perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Politik, Hukum dan keamanan yang meliputi beberapa instasi diantaranya Kemdagri, Kemlu, Kemhan, kemkumham, BIN, TNI, Polri, BNPT serta Bakamla dengan sasaran utama adalah tercapainya stabilitas nasioanal yang mantap di Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Menko Polhukam juga menguraikan Tri Tunggal (Pemerintah, Polri dan TNI) yang artinya Tiga Kesatuan tidak bisa dipisahkan. Salah satu tidak berfungsi maka akan berdampak kepada yang lain dan pemerintah akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh stabilitas poltik, hukum dan keamanan dan pertahanan yang mantap. TNI dan Polri berada di garda terdepan yang didukung oleh pemerintah sipil dan segenap elemen masyarakat.
Saat ini ada kekhawatiran dari kalangan masyarakat, akademisi dan politisi tentang soliditas dan sinergitas TNI dan Polri ditengah semakin kompleksnya permasalahan yang muncul NKRI karena kejadian akhir akhir ini yang semula gesekan antara TNI-Polri menjadi gesekan TNI dengan TNI maupun Polri dengan Polri. Kejadian tersebut harus segera disikapi diseluruh wilayah khususnya di Balikpapan.
Lebih jauh Menko Polhukam mengatakan bahwa kita saat ini sedang menghadapi berbagai gejolak politik menjelang Pilkada serentak tahun 2015 seperti masalah konflik lahan, kelompok bersenjata, terorisme, narkoba, pencurian ikan, imigran gelap, pengungsi, pelanggaran wilayah kedaulatan dan juga bencana alam. Semuanya memerlukan kerja keras dari semua pihak terlebih TNI dan Polri yang langsung terjun ke lapangan. Tentunya Polri tidak bisa sendiri mengatasi masalah tersebut tentu diperlukan komponen lain khususnya TNI yang dapat diperbantukan.
Berawal dari situ, Menko Polhukam secara khusus minta di Balikpapan supaya dikembangkan budaya sinergi dalam mengatasi masalah yang timbul, jauhkan ego sektoral dan tumbuh kembangkan soliditas. Budayakan sistem temu cepat dan lapor cepat serta hidupkan Crisis Centre. (Penerangan Kodam VI/Mlw)