“Mentalitas bangsa, khususnya para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing, sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari semakin kompetitif. Oleh karena itu Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Ir. Joko Widodo, amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju.”
Demikian antara lain dikemukakan Menpora dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Pangdam VII/Wirabuana Kolonel Inf Bambang Satmoko, mewakili Pangdam VII/Wirabuana pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86, 28 Oktober 2014 di Lapangan Upacara Makodam VII/Wirabuana, Selasa (28/10).
Lebih lanjut Menpora menyatakan, “setiap kali kita memperingati Hari Sumpah Pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenal lelah dari para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang negara Indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Oleh karena itu “kita patut berterima kasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928, telah mampu menggagas dan mewujudkan ide-ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah Sumpah Pemuda.
“Dalam sejarah perjuangan bangsa, Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa kita,” tegas mantan anggota DPR RI (2014/2019) ini.
Dikatannya, bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia.
Sedangkan bagi kita semua, dengan segala kemajemukan yang kita miliki, Sumpah Pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, yang pada akhirnya berhasil mewujudkan suatu negara Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur.
Sumpah Pemuda telah membulatkan tekad dan semangat seluruh anak bangsa, untuk berjuang dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai upaya rongrongan terhadap disintegrasi bangsa, dengan tekad NKRI adalah Harga Mati,” tegas Menpora.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema “Bangun Soliditas Pemuda, Maju dan Berkelanjutan”. Tema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional.
Menurut Menteri kelahiran Bangkalan, Madura ini, “Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid, maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan.
Seiring dengan itu, pada tahun 2015 kita akan memasuki era Komunitas Asean. Untuk itu, para pemuda harus memantapkan diri, agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memiliki sumber daya alam berlimpah, memiliki sejarah leluhur bangsa yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran, dan sumber daya manusia yang semakin lama semakin baik.”
Dikatannya, “ciri pemuda yang maju adalah permuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, Revolusi Mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju, berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Oleh sebab itulah, pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Menurut Menpora yang Alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi, yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya, dan memiliki kompetensi, sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global.
“Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berfikir positif, yang senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.”
Semangat para pemuda 86 tahun lalu, harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia, harus diteruskan oleh para pemuda dengan meyakinkan harapan akan masa depan bangsa yang cemerlang.
“Para pemuda Indonesia akan terus memegang teguh komitmennya untuk selalu menjaga keutuhan bangsa dan negara, yang di dalam dirinya selalu terpatri jiwa dan semangat nilai-nilai Pancasila. Pemuda yang akan selalu mempertahankan tanah air, bangsa dan negara dan selalu menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia,” uangkap Imam Nahrowi.
Setelah upacara Sumpah Pemuda ke-86, dihalaman Makodam VII, dilaksanakan kegiatan Devile yang diikuti oleh peserta upacara terdiri dari satuan yang ada di Markas Kodam VII/Wirabuana dan satuan perwakilan dari Batalyon Arhanudri 141/BS, Yonif 700/Raider, Yonkav-10/Serbu, Yonzipu-8/SMG, dan Yonarmed 6-76/Tarik.
Turut hadir dalam acara tersebut, staf ahli Pangdam, LO AL, LO AU, para Asisten Kasdam, para Perwira, Bintara, dan Tamtama serta PNS Kodam VII/Wirabuana. (Pendam).