JAKARTA, tniad.mil.id – Sikap kemuliaan dan rasa kemanusiaan tidak saja terlihat dari tekad dan semangat Serda Romzi, Babinsa Kodim 0410/Kota Bandar Lampung, namun juga keluarganya yang telah tulus dan mengikhlaskan dirinya untuk menjadi relawan pengubur korban virus COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0410/Kota Bandar Lampung, Kolonel Inf Romas Herlandes, dalam keterangan tertulisnya di Bandar Lampung, Minggu (19/4/2020).
Lebih lanjut dikatakan Dandim, prajurit yang sehari-hari menjadi Babinsa di Kelurahan Kelapatiga Tanjungkarang Pusat (TkP) Bandar Lampung ini, menunjukkan bahwa bagi seorang prajurit bukan hanya memiliki fisik semata, namun juga hati dan empati terhadap apa yang dialami warga sekitarnya.
“Penguburan jenazah ini, diluar dari tugasnya sebagai Babinsa yang menjaga keamanan wilayah serta kenyamanan masyarakat. Hal yang melatar belakangi Serda Romzi mengambil pilihan itu, tidak saja karena minimnya warga yang mau menguburkan jenazah, tapi juga karena rasa kemanusiaan,” ujarnya.
Bersama rekan-rekannya tambah Romas Herlandes, Serda Romzi tak takut akan tertular virus Corona. Karena baginya jika mengikuti prosedur yang benar dan dilengkapi Alat Pelindung Diri (ADP), niscaya tidak tertular dan aman.
“Sudah dua kali Romzi bersama tema-temanya memakamkan jenazah COVID-19 yakni di Negeri Sakti Pesawaran dan Durian Payung Bandar Lampung,” jelasnya.
“Saya sungguh bangga dan memberi apresiasi kepada prajurit yang bekerja melebihi panggilan tugas seperti yang dilakukan Romzi. Ketika hanya sedikit yang tergerak, Romzi pun berdiri tegak di barisan terdepan untuk mengabdikan dirinya membantu rakyat,” tandas Romas.
Di tempat terpisah, Serda Romzi yang dihubungi melalui sambungan telepon selulernya berkisah, bahwa apa yang dilakukannya ini semata-mata untuk membantu sesama yang membutuhkan bantuannya.
“Terbatasnya jumlah tenaga relawan untuk menguburkan jenazah COVID-19, mendorong saya bersama teman-teman terjun langsung untuk memakamkan,” imbuhnya.
Suami dari Erni Sunita ini mengatakan, apa yang dilakukannya ini atas dasar kemanusiaan. Jenazah penderita COVID-19 juga harus dimakamkan secara wajar dan layak.
“Ini kami lakukan dengan tulus dan ikhlas untuk kemanusiaan demi ketenangan dan memberikan rasa nyaman kepada warga,” imbuhya.
Menurut ayah dua putra ini, selama menjadi relawan pemakaman COVID-19, pihaknya agak jarang bertemu keluarga. Sebab, selama menjadi relawan, dirinya menginap di rumah dinas Walikota Bandar Lampung.
“Kami stand by dan tidur di rumah dinas Walikota Bandar Lampung supaya mempermudah geraknya jika ada pasien COVID-19 meninggal dunia,” tuturnya.
Sebelum menjadi relawan pemakaman COVID-19, Romzi pun meminta persetujuan kepada istri (Erni Sunita) dan kedua anaknya Raizar Pedro Pratamzy dan Kelvin Arya Pratamzi.
“Alhamdulillah keluarga saya mendukung apa yang menjadi keputusan saya menjadi relawan pemakaman jenazah COVID-19,” pungkasnya bangga. (Dispenad)