Kepala Staf Kodam (Kasdam) II/Sriwijaya Brigjen TNI Marga Taufiq SH, MH., mengatakan, peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Indonesia merupakan bagian dari strategi perang Asimetris.
Hal tersebut disampaikan Kasdam ketika memberikan pengarahan kepada para Perwira Menengah (Pamen) Kodam II/Swj se-Garnizun Palembang di lapangan Makodam, Rabu (16/11/2016).
Kasdam menegaskan, perang Asimetris merupakan model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim dan di luar aturan peperangan yang berlaku, dengan spektrum perang yang sangat luas, mencakup aspek asta-gatra sebagai perpaduan antara trigatra (Geografi, Demografi, dan Sumber Daya Alam), dengan pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya, serta Hankam). “Salah satu bentuk ancaman peperangan ini adalah melalui Narkoba,”katanya.
Kasdam menyampaikan, Narkoba menjadi ancaman yang serius bagi bangsa Indonesia. Peredaran Narkoba di Indonesia sengaja dilakukan oleh pihak tertentu untuk merusak dan menghacurkan bangsa Indonesia, utamanya generasi muda. “Oleh sebab itu, penyalahgunaan Narkoba harus senantiasa diwaspadai dan harus diperangi, termasuk di lingkungan TNI,”ungkapnya.
Brigjen TNI Marga Taufiq juga menekankan, agar para Perwira Kodam II/Swj untuk terus melaksanakan pengawasan dan pengecekan terhadap seluruh prajurit dan PNS di satuannya, baik pada jam dinas maupun di luar jam dinas. “Jangan sampai ada yang terlibat Narkoba,”ujarnya.
Lebih lanjut Kasdam menyampaikan, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman SH,MM dalam berbagai kesempatan juga selalu mengingatkan dan menekankan kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam II/Swj termasuk keluarganya untuk menjauhi Narkoba. “Bila ada prajurit maupun PNS Kodam II/Swj yang terbukti terlibat Narkoba, akan diproses hukum, diberikan sanksi yang berat dan dipecat dari dinas keprajuritan TNI AD, tidak ada ampun, apapun pangkat dan jabatannya,”tegasnya.