Ancaman nyata pemecah belah kesatuan Indonesia sudah di depan mata. Kaum muda terutama mahasiswa berperan penting mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa serta keutuhan NKRI.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan hal itu pada kuliah umum di hadapan seribu mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), di Jalan Terusan Sudirman Kota Cimahi, Senin tanggal 22 Mei 2017. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pangdarn III/Siliwangi Herindra, Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Adi Mulyono, dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Mulyono yang juga menjabat selaku Ketua Pembina YKEP mengangkat tema ‘Immunation, dalam Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Kuat, Hebat, dan Bermartabat’. ‘Immunation itu kesatuan dari immunity and nation. Imunitas yang Indonesia punya sudah ada sejak zaman dulu, harus menjadi pemersatu bagi kita semua,’ ujarnya.
Menurut dia, sejak zaman dahulu sebelum Indonesia menyatakan dirinya merdeka, generasi muda sangatlah penting dan berperan membebaskan Indonesia dari tangan Belanda dan Jepang. Bahkan setelah kemerdekaan pun, generasi pemuda Indonesia masih berperan aktif dalam memajukan Indonesia, rasa peduli dan nasionalis pemuda zaman dahulu sangatlah tinggi untuk memajukan Indonesia.
Dalam kesempatan ini saya mengajak semua mahasiswa agar bangsa ini tetap bersatu, tetap utuh. Kampus itu kan tempatnya belajar, bukan berpolitik, jadi harus memberikan kontribusi untuk negara ini. Jauhi budaya hidup hedonis, individual, konsumerisme, dan materialisme yang dapat merusak budaya Indonesia, ucapnya.
Mulyono juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap pihak-pihak yang melancarkan proxy war yang dapat merusak dan memecah belah bangsa. Sejak Indonesia lahir sudah menghargai perbedaan. Massa dengan demo tanpa izin dan anti-Pancasila bisa bikin Indonesia karut-marut, ungkapnya.
Mahasiswa Unjani harus memiliki ciri khas yang memahami nilai-nilai ke-Achmad Yani-an yang berupa semangat kepahlawanan, patriotisme, sikap rela berkorban pantang menyerah, berdisiplin tinggi, berjiwa kesatria, berintegritas, menjunjung tinggi nasionalisme dan loyalitas. Nama kampus kita yaitu Ahmad Yani, sosok jenderal besar yang harus dijaga namanya dengan perilaku dan sikap yang berintegritas, katanya.
Dia berpesan kepada mahasiswa untuk mengedepankan integritas pribadi dalam setiap tindakan yang dilakukan, agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditekuni sehingga bermanfaat bagi masyarakat, berani menyuarakan kebenaran dengan cara yang beretika, dan berinisiatif tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk kepentingan umum.
Oleh karena itu, pondasi bangunan ketahanan nasional dalam rangka menghadapi proxy war itu harus dijaga melalui penanaman dan penguatan kembali nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan falsafah hidup bangsa.
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka kita perlu melaksanakan penguatan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan berpedoman erat pada Konsensus Nasional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang-Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, tuturnya.
Rektor Unjani Witjaksono, mengatakan KSAD Jenderal TNI Mulyono hadir memberi kuliah umum di tengah suasana Dies Natalis Ke-27 Unjani. Sebelumnya, KSAD juga melakukan peletakan batu pertama untuk gedung pembelajaran Fakultas Ilmu Sosial Pemerintahan dan Politik (Fisipol). Atas inisiatif TNI AD, Unjani hadir untuk turut mengabdi kepada masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan tinggi. Peringatan Dies Natalis menjadi momentum untuk meningkatkan mutu pendidikan yang digelar Unjani, ujarnya.
Tema ‘Unjani Goes To Kick’, menurut Witjaksono, menjadi relevan dan tepat waktu. ‘Saatnya menendang hal tidak baik yang berpotensi menghalangi kemajuan Unjani, cepat mengadaptasi perubahan, dan maju bersama TNI AD,” ungkapnya. (Sumber Pikiran Rakyat)