JAKARTA, tniad.mil.id – Setelah melalui perjalanan panjang dengan berbagai pendekatan, komunikasi, mediasi dan kegiatan Cimic yang digelar, “Operasi Jaring Laba-laba-03” Satgas Indo RDB kembali menerima 4 (empat) pucuk senjata jenis AK-47.
Hal tersebut dikatakan Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XXXIX-A RDB MONUSCO, Kolonel Inf Dwi Sasongko, dalam rilis tertulisnya di Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, Selasa (6/7/2019)
Diungkapkan Dansatgas, empat pucuk senjata jenis AK-47 yang diperoleh tersebut merupakan hasil Tim gerak cepat yang diberi nama “Operasi Jaring Laba-laba 03” yang dipimpin oleh Danki B, Mayor Inf Nuriman Siswandi dan Tim Cimic pimpinan Kapten Inf Agung Sedayu, yang telah digelar selama empat minggu terakhir di wilayah Axis Bendera, Kakinga, dan Lambo Katenga.
“Senjata tersebut berasal dari Mai-mai (kelompok bersenjata) Twa Combatan Perci Militia atau Liwa Group 20 Ex-Combatan di bawah pimpinan Mr. Salumu Sangolo,” ungkap Dwi.
Dengan ketekunan dan kesabaran, diutarakan Dwi, akhirnya Tim Operasi Jaring Laba-laba 03 membuahkan hasil dengan mampu meluluhkan hati Mai-mai Twa Combatan Perci Militia untuk menyerahkan senjata dan peralatan perang mereka.
“Selain menerima 4 (empat) senjata jenis AK-47, Operasi Jaring Laba-laba 03 juga memperoleh , 4 (empat) buah magazen, 13 butir amunisi, 34 busur, dan 45 anak panah,” terang Dwi.
“Wilayah Axis Bendera sendiri, merupakan Red Zone basis Mai-mai Apa Na Pale yaitu salah satu kelompok bersenjata yang paling reaktif di Republik Demokratik Kongo,” tandasnya.
Selanjutnya keempat senjata busur dan anak panah tersebut diserahkan kepada staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDR/RR) untuk diproses sesuai dengan ketentuan UN.
Sampai dengan saat ini Satgas Indo RDB telah berhasil menerima penyerahan senjata dari Ex-Combatan sebanyak 29 pucuk AK-47, 2 pucuk Machine Gun, 2 pucuk RPG, 2 pucuk senjata Arquebus, 1 buah granat, ratusan busur dan anak panah. (Dispenad)