Rumah Sakit Lapangan bantuan TNI Angkatan Darat yang dibangun di wilayah bencana gempa Mamuju, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu, hingga kini masih melayani pasien. Masyarakat yang datang ke rumah sakit lapangan bukan hanya yang mengalami luka saat terjadi gempa, namun beberapa diantaranya dikarenakan penyakit yang telah diderita sejak lama.
Seperti yang dialami Siti Rukaya, salah satu warga pengungsian yang telah menderita penyakit pembesaran kelenjar gondok atau tiroid selama 11 tahun. Dikarenakan tidak memiliki biaya, ia menahan sakitnya dan tidak melakukan pengobatan di Rumah Sakit. Namun berkat adanya rumah sakit lapangan, kini ia dapat menjalani operasi penyakitnya tanpa biaya.
Hal serupa juga dialami Supriyadi warga Desa Tampalang, Mamuju, Sulawesi Barat. Selama 9 tahun ia menahan sakit di kakinya akibat kecelakaan kendaraan roda dua. Ia hanya mampu menempuh pengobatan alternatif untuk menahan rasa sakit, hingga kakinya harus diamputasi karena lukanya sudah tidak dapat disembuhkan. Operasi juga berlangsung di rumah sakit lapangan tanpa biaya.
“Kita lakukan tindakan operasi pemotongan tungkai sebelah kiri sebatas betis, Alhamdulillah satu hari pasca operasi kondisi pasien sehat, tidak ada rembes dan pasien sendiri jauh lebih baik,” ujar Kapten Ckm dr. Agus Wahyudi, Satgas RS Lapangan TNI AD.
Keberadaan rumah sakit lapangan sangat mempermudah masyarakat yang perlu mendapatkan pertolongan medis. Hingga kini rumah sakit lapangan telah melakukan tindakan operasi kepada 78 pasien, dengan jenis penyakit yang berbeda-beda.
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Operasi Pasien di Rumah Sakit Lapangan Mamuju, Sulawesi Barat
Dibaca: 40