Ratusan Mahasiswa Universitas Yapis (UNIYAP) Jayapura mendapatkan kuliah umum Wawasan Kebangsaan tentang Bela Negara Untuk Meningkatkan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di Auditorium Uniyap Jayapura, Papua, Jumat (11/11).
Dalam kuliah umumnya Pangdam menyampaikan bahwa Indonesia banyak dihuni oleh 700 suku bangsa/etnik dan 500 bahasa yang berbeda serta 70-an diealek bahasa, namun semua perbedaan tersebut dapat disatukan dengan paham pancasila dan UUD 1945.
“Kalau negara lain, seperti Inggris itu kekuatannya ada di Ratunya dan filosofinya, Thailand di sistem kerajaannya, Jepang di sistem kekaisarannya, Amerika Serikat di sistem persenjataan moderen dan demokrasi. Kalau kita, Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945, sekali saja berbelok maka kita akan hancur,” kata Pangdam.
Kemudian, Pangdam menjelaskan tentang ekonomi global yang kian terus berkembang, pertumbuhan penduduk dunia yang telah mencapai tujuh miliar pada 2011 dan 2017 diperkirakan naik menjadi delapan miliar.
Lebih lanjut Pangdam menyampaikan bahwa hampir sekitar tujuh puluh persen konflik dunia dikarenakan kebutuhan energi. Sebuah prediksi pada 2035 konsumsi BBM akan naik menjadi 41 persen diperkirakan pada 2056 energi fosil dunia habis. Namun pada Tahun 2043 sudah mulai menipis, tapi hal itu bisa tertolong dengan energi terbarukan dari energi hayati.
Ditegaskannya, tidak ada negara-negara yang bermusuhan tetapi mereka semua berteman, namun bersaing menjadi negara yang berkembang. Untuk menghadapi persaingan antar negara tersebut dibutuhkan bangsa yang kokoh dan bersatu.
Pangdam menegaskan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin tetap pada pola yang ada. jika kita melenceng dari pola yang ada maka negara kita akan hancur. Dan pola yang dimaksud tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai sumber hukum negara tertinggi. Dimana sebagai pemersatu dari keragaman suku, bangsa, bahasa dan agama yaitu Bhineka Tunggal Ika. (Pendam XVII/Cen)