Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Panen Raya Padi di Desa Sidomulyo Kec. Semen Kab. Kediri

Dibaca: 263 Oleh 29 Jul 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kediri ( 28/07 ) Berpegang pada perintah Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi, agar seluruh jajaran Kodim 0809/Kediri aktif dan berperan serta dalam pengawasan dan pendistribusian Alsintan , pendistribusian pupuk bersubsidi, serta pembangunan Irigasi Tersier , dan apabila para petani mengalami kesulitan dilapangan agar Danramil setempat bersama Babinsa langsung memberikan bantuan sesuai peran dan potensi yang dimiliki satuan.

Berkenaan dengan perintah Dandim tersebut, maka Kasdim 0809 Mayor Suko Edi Winarto mewakili Dandim 0809 , Danramil 0809/22 Semen Kapten Inf Puguh Bintarto , Camat Semen , Kepala BPP Kecamatan Semen , PPL se-Kecamatan Semen , pada Senin 27 Juli 2015 sejak pukul 08.00 wib terlibat langsung di lapangan dalam pelaksanaan Panen Raya Padi di Desa Sidomulyo Kecamatan Semen pada lahan pertanian seluas sekitar 8 hektar bersama para petani desa setempat.

Di sela – sela pelaksanaan panen raya tersebut, Kasdim 0809/Kediri Mayor Inf Suko Edi Winarto mengatakan bahwa dilibatkannya TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional berdasarkan Perintah Presiden RI selaku Panglima tertinggi atas TNI, dan adanya MoU antara Kasad dengan Menteri Pertanian tentang Program Swasembada Pangan Nasional, kemudian ditingkat Kab. Kediri juga ditindak lanjuti dengan MoU antara Kadistan Kab. Kediri dengan Dandim 0809/Kediri, dan atas dasar itulah Kasdim menambahkan bahwa prajurit Kodim 0809/Kediri All Out dalam melaksanakannya, demi terciptanya Swasembada Pangan di wilayah Kab. Kediri.

Baca juga:  Kasad :”Jangan mau disuapi oleh negara lain”

Kepala BPP Kecamatan Semen Setyo Budi menjelaskan bahwa lahan tidur sangat mungkin dimanfaatkan dan digunakan untuk memaksimalkan peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Sementara PPL Kecamatan Semen M. Arifin mengatakan bahwa kemerosotan produksi pangan dalam negeri diduga kuat akibat menurunnya usia, produktivitas dan berkurangnya jumlah petani di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah 80% petani Indonesia berusia di atas 50 tahun, dan rendahnya minat kelompok usia muda di sektor pertanian bukan fenomena baru, dan pemerintah perlu lebih menggairahkan anak muda untuk berkiprah di sektor pertanian. Profesi petani hingga kini masih dipandang sebagai profesi yang tidak menjanjikan secara ekonomis, petani banyak menderita kerugian dan bergelut dengan kemiskinan. Stigma demikian membuat pertanian bukanlah sektor yang menarik perhatian kaum muda, bahkan kaum muda dari kelompok petani di desa, lebih suka bekerja sebagai buruh pabrik atau pergi bekerja di kota. Situasi itu didorong sangat rendahnya investasi dan intervensi pemerintah pada kelompok muda di sektor pertanian, pungkas M. Arifin .

Baca juga:  Babinsa Ajari Kedisiplinan, Wasbang di SDN Petrah Tanah Merah Bangkalan

Sementara dari pelaksanaan Panen Raya tersebut diperoleh keterangan bahwa sesuai hasil perhitungan diperoleh hasil panen rata – rata 7 sampai dengan 8 ton padi per hektarnya, dan merupakan hasil panen yang cukup baik pada musim kering seperti sekarang ini.( Penrem 082/CPYJ )

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel