Merauke, Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) beberapa waktu lalu mendapat laporan dari Komandan Koresm 174/PVT bahwa ada kampung yang baru saja ditemukan di kabupaten Boven Digul. Dan daerah tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua New Guine (PNG). Atas laporan tersebut Menkopolhukkam memerintahkan Deputy bersama Pangdam dan Badan Perbatasan untuk melihat dan meninjau langsung daerah tersebut. Demikian dikatakan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan usai peninjauan ke tujuh kampung yang baru ditemukan tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil kunjungan ke tujuh kampung tersebut diketahui bahwa ada persoalan tentang status kependudukan dari masyarakat. Di kampung kampung tersebut belum ada pos pos keamanan, belum ada pos imigrasi atau pos kesehatan. Dari kunjungan ini diharapkan bisa mencari solusi pemecahan persoalan persoalan ke depan. “Warga disini belum memiliki KTP, belum jelas status kependudukannya,” ujar Pangdam.
Saat tim ini berkunjung , tim menemukan spead boad dari PNG merapat, dan penumpangnya turun belanja bahan kebutuhan. “Orang PNG datang pake spead boad bagus, mereka berbelanja barang barang yang dibutuhkan kemudian kembali ke PNG. Dan tidak ada pengawasan dari kita,” ujar Pangdam.
Dijelaskannya pula bahwa kampung kampung ini memiliki sumber daya alam yang luar biasa. “Saya lihat ikan mujairnya besar besar. Tapi karena animo masyarakat kurang, maka ikannya dibiarkan begitu saja” ujar Pangdam memberikan contoh.
Pangdam menjelaskan kelima kampung itu antara lain, kampung Yakyu desa Rawa Biru distrik Sota kabupaten Merauke dimana terdapat 17 kepala keluarga dengan 74 jiwa mengaku WNI tapi belum memiliki KTP. Kampung Detto distrik Waropko terdapat 11 kepala keluarga dengan 50 jiwa, mengaku WNI tapi belum memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. Kampung Diggo distrik Waropko terdapat 11 kepala keluarga dengan 31 , kampung naga dengan 14 kepala keluarga, Kampung Bestop dan kampung Kugo dimana penduduknya tidak memiliki dokumen kependudukan.
Sementara kampung Benkin distrik Waropko terdapat 11 Kepala keluarga dengan 46 jiwa. Penduduknya memiliki dokumen kependudukan sebagai warga PNG namun berdiam di wilayah Indonesia.
Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan menegaskan, pihaknya bersama kementrian Polhukkam dan Badan Perbatasan hari ini masih melakukan pembahasan tentang apa saja yang harus segera dilakukan menyangkut penanganan masyarakat di perbatasan dengan tujuh kampung yang baru saja ditemukan (Pendam 17)