JAKARTA, tniad.mil.id – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han mengatakan bahwa tantangan ke depan terkait krisis pangan tidaklah mudah, mengingat semua negara sekarang berhadapan dengan krisis yang sama. Untuk itu Pangdam berharap Korem 172/PWY dapat mengatasi ancaman kelangkaan pangan.
Hal tersebut disampaikan Pangdam yang didampingi Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Juliet Izak Pangemanan, saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-60 Korem 172/PWY, bertempat di Lapangan Korem 172/PWY Bucen III Waena, Abepura, Jayapura, Papua, Selasa (7/11/2023).
Dalam kegiatan yang diawali dengan senam dan jalan sehat itu, Pangdam mengajak Korem 172/PWY di HUT ke-60 ini untuk merenungkan serta mengevaluasi semua pengalamannya, agar pelaksanaan tugas ke depan semakin baik. Tak hanya itu, Pangdam mengungkap bahwa saat dirinya menjabat sebagai Danrem 172/PWY, saat itu terjadi Pandemi Covid-19 dan aksi rasis di Papua, sehingga banyak masyarakat mengungsi. Tetapi semuanya dapat tertangani, hingga lahirlah motto Korem 172/PWY yaitu “Kenali, Datangi, Layani”.
“Karena apabila rakyat tidak makan, mau membuat apapun akan sulit. Oleh karenanya harus dievaluasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Korem 172/PWY. Berkaca dari Vietnam yang negara kecil tetapi bisa mengekspor beras ke kita. Untuk itu, khususnya di Papua yang punya lahan luas dan banyak potensi untuk dikembangkan, baik itu daging maupun tanaman. Segera siapkan langkah untuk menghadapi ancaman yang sesungguhnya dalam menghadapi kelangkaan pangan,” tegas Pangdam.
Pangdam berharap Korem 172/PWY dapat memaksimalkan potensi lahan sehingga sanggup menjadi sandaran pangan nasional bahkan hingga ke negara-negara tetangga.
“Dalam menghadapi ancaman krisis pangan, akan mengalami kesulitan apabila pemerintah, masyarakat dan seluruh elemen tidak mempersiapkan diri. Untuk itu, Kodam XVII/Cenderawasih telah membuat kebijakan ke seluruh satuan jajaran untuk mengembangkan ketahanan pangan. Dimulai dari menentukan potensi-potensi unggulan di tiap daerah. Misalkan daerah Keerom potensial mengembangkan ternak sapi, Kabupaten Sarmi sampai Jayapura berpotensi untuk pengembangan tanaman vanili dan coklat. Bahkan di Sarmi sudah ada minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil yang sudah berkembang dan saat ini terus disuport oleh Kodam, dalam hal ini oleh Korem 172/PWY,” terang Pangdam.
Terkait Pemilu 2024, Pangdam mengungkap bahwa pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang perlu mendapat penanganan secara khusus. Tujuannya agar masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dengan damai pada Pemilu nanti.
“Meskipun ada wilayah yang belum terjangkau oleh Babinsa dan Koramil, namun bisa terback up oleh satuan penugasan. Sedangkan untuk daerah yang masih terjadi gangguan keamanan, akan ditangani secara khusus dengan memprioritaskan pelindungan kepada masyarakat,” tegasnya seraya menegaskan bahwa Kodam akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan netralitas TNI. (Dispenad)