JAKARTA, tniad.mil.id- Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi didampingi Kasdam II/Swj beserta pejabat utama Kodam II/Swj, mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo melalui Video Conference (Vicon), bertempat di Ruang Gatot Subroto Makodam II/Swj Jln. Jenderal Sudirman KM. 2,5 Palembang.
Pada kesempatan tersebut, Presiden RI Joko Widodo memberikan Pengarahan terhadap seluruh Gubernur, Pangdam, Kapolda dan Bupati/Walikota se-Indonesia terkait Covid-19, secara virtual, dari Istana Negara Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam II/Swj, Jumat (17/12/2021), ada tiga poin penting yang ditekankan Presiden Jokowi kepada seluruh Gubernur, Pangdam dan Kapolda serta Bupati/Walikota dan Forkopimda se-Indonesia. Presiden Jokowi menekan untuk menjadi perhatian dan mewaspadai serta terus menyosialisasikan disiplin protokol kesehatan, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia sudah menurun. Pertama, Presiden menekankan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 yang bernama Omicron. Presiden meminta agar waspada dan jangan sampai lengah serta selalu mengecek Rumah Sakit, obat-obatan dan Oksigen agar diantisipasi sedini mungkin. “Varian Omicron sudah masuk ke negara kita, yang perlu diperhatikan dan harus kita kerjakan adalah jaga protokol kesehatan, terutama masker tetap digalakkan terutama yang interaksi pertemuan masyarakatnya tinggi seperti mall, pasar, pelabuhan dan Bandara,” ujar Presiden Jokowi.
Selanjutnya, testing dan tracing jangan sampai mengurangi standar yang kita berikan, yang terkena harus segera dikarantina.
Presiden Jokowi juga mengingatkan untuk mempercepat vaksinasi dan terus mematuhi protokol kesehatan.
“Percepatan vaksinasi dalam enam minggu terakhir ini sudah turun, saya minta Pangdam, Kapolda dan Pemerintah Daerah agar mempercepat kembali vaksinasi”, tegas Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa, masih ada 20 Provinsi di bawah 70 persen, agar betul-betul diatasi baik varian lama maupun varian baru Omicron.
“Utamakan vaksinasi ini untuk Lansia dahulu, kemarin juga kita sudah memberikan vaksin kepada anak sekolah usia 6-11 tahun. Dominan varian Omicron ini akan berkembang di wilayah Eropa, kita harus waspada jangan lengah”, jelasnya. (Dispenad)