
PALEMBANG, tniad.mil.id – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya (Swj) Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, dan didampingi Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 044/Garuda Dempo (Gapo) selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kolonel Inf Imam Budiman, Rabu (10/10/2018), melaksanakan Patroli Udara guna memantau beberapa titik api yang membakar hutan dan lahan di beberapa wilayah di Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Banyuasin, Sumsel.
Dari hasil pantauan melalui udara tersebut diketahui, terdapat beberapa titik api di wilayah OI. Mengetahui hal itu, Pangdam dan Kapolda langsung turun tangan untuk turut memadamkan api.
Dua pucuk pimpinan TNI dan Polri di Sumsel ini rela berpanas-panasan turut berjibaku memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di beberapa titik api di wilayah tersebut.
“Saat ini ada beberapa hotspot yang terjadi di lapangan. Berdasarkan laporan terdapat tiga lokasi, yaitu di Desa Ibul Satu dan Desa Lorok, Kabupaten OI, serta Kabupaten Musi Banyuasin,” ujar Mayjen Irwan.
Namun demikian, ditambahkannya, hotspot pada beberapa hari belakangan ini sudah berkurang signifikan.
“Dibandingkan hari lalu memang meningkat, tetapi sudah bisa diatasi. Selain petugas membantu, kepada masyarakat kita imbau untuk tidak membakar lahan,” ucapnya.
Hari ini, lanjutnya, lahan yang terbakar luasnya setengah sampai dua hektar, yang merupakan lahan milik masyarakat.
“Anggota kita tetap berada di lapangan terutama di desa-desa rawan kebakaran. Sekitar 260 personel kita sebar di 55 desa yang rawan kebakaran,” ujar Pangdam.
“Berdasarkan laporan Dansatgas, dua hari lalu kita menurunkan 62 personel Kodam II/Swj untuk mengamankan konservasi di daerah Pampangan. Personsl sudah cukup, tidak perlu lagi menambah personel di lapangan,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pada tahun 2018 terdapat beberapa kasus Karhutla, diantaranya 74 kasus di Kabupaten OKI, 38 kasus di OI, 28 kasus di Banyuasin, 18 kasus di Muba, dan Muara Enim 13 kasus lagi ditangani, serta OKU induk 1 kasus dan Musirawas 1 kasus untuk Karhutla.
“Sejauh ini, kasus yang ditangani oleh penyidik adalah seluas 1.035 hektar. Memang kebakarannya ada yang setengah hektar. Yang paling besar 225 hektar milik Koperasi Rambang di Banyung Lencir, Muba ada 100 hektar,” kata Kapolda Sumsel.
Sebelumnya Kapolda telah menegaskan, akan segera melakukan penyidikan penyebab kebakaran hutan tersebut. Dirinya juga mengharapkan peran serta masyarakat sekitar dalan menjaga alam.
“Saya harap masyarakat sadar untuk tidak melakukan pembakaran lagi,” tuturnya.