
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson S.I.P., memerintahkan kepada seluruh prajurit dan satuan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka membantu menanggulangi terjadinya bencana alam maupun konflik antar warga di wilayah tugasnya masing –masing.
Hal tersebut disampaikan Pangdam II/Swj, ketika memberikan arahan kepada seluruh Perwira Menengah (Pamen) lingkungan Makodam II/Swj, Rabu (30/3/2016) bertempat di halaman Makodam II/Swj, Palembang. Instruksi tersebut disampaikan Pangdam II/Swj menyusul terjadinya sejumlah bencana alam, seperti bencana banjir di beberapa desa di Kab. Muratara dan konflik antar warga Kab. OKI maupun Mesuji Lampung yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dikatakan oleh Pangdam II/Swj bahwa walaupun secara umum wilayah Sumbagsel yang menjadi tanggung jawab Kodam II/Swj kondisinya kondusif, namun sebagai aparat keamanan harus senantiasa waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi konflik dan kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam II/Swj juga kembali menegaskan terkait komitmen TNI untuk melakukan pembersihan dan pemberantasan Narkoba, terutama di lingkungan internal satuan TNI. Diingatkan agar seluruh prajurit maupun PNS Kodam II/Swj untuk menjauhi narkoba dan ikut berperan memberantas narkoba di lingkungannya.
“Tidak ada ampun bagi oknum prajurit maupun PNS yang terlibat narkoba, apapun pangkat dan jabatannya”, tandas Pangdam II/Swj.
Demikian juga terkait masalah illegal logging, Mayjen TNI Purwadi Mukson mewanti-wanti seluruh anggotanya untuk tidak terlibat segala bentuk kegiatan illegal, termasuk illegal logging. Bila ada oknum prajurit Kodam II/Swj yang terbukti terlibat illegal logging akan diberikan sanksi tegas dan tindakan yang sangat keras, sampai pemecatan tidak dengan hormat.
Pada bagian lain arahannya, Pangdam II/Swj juga menekankan kepada seluruh Perwira untuk terus meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan serta mengikuti setiap perkembangan yang terjadi baik dilingkup lokal, nasional, regional maupun internasional, seperti kasus pembajakan kapal Indonesia oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan selatan Filipina yang terjadi pada 26 Maret 2016 lalu.
“Perwira, harus banyak dan rajin membaca, mengikuti informasi serta banyak bergaul”, pungkasnya.