Aceh Besar, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto membuka Karya Bhakti Skala Besar Semester II TA. 2014 di lokasi longsor Desa Geunte, Kec Lhung Aceh Besar yang dihadiri, Para Asisiten/ Kabalak Kodam Iskandar Muda, Wakil Bupati Aceh Besar Drs. Syamsu Rizal serta Tokoh masyarakat diwilayah Lhung, Senin (17/11).
Pangdam mengatakan kegiatan Karya Bhakti Skala Besar Semester II TA. 2014 kali ini dilaksanakan selama 20 hari, namun apabila belum selesai akan diperpanjang kembali hinga selesai. Kegiatan ini melibatkan prajurit Kodam segarnizun Banda Aceh, Kesdam Iskandar Muda dengan membuka pengobatan gratis bagi warga sekitar korban banjir dan pelibatan alat berat Batalyon Zipur 16/DA untuk pengerukan sekaligus pembersihan timbuhan material rumah serta longsoran tanah dan pepohonan yang menghambat aliran sungai diwilayah Lhung serta pembanguan beberapa rumah warga sekitar lokasi yang tertimpa longsor sehingga pihak Kodam Iskandar Muda dengan kemampuannya untuk meringankan beban para korban banjir dan longsor yang terjadi pada periode satu minggu yang lalu.
Prioritas sasaran utama yaitu normalisasi sungai sepanjang 1.100 meter di Gampong Geuntet dan perehaban rumah di desa Gapuy Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar sebagai dampak terjadinya bencana yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Karya Bhakti tersebut merupakan salah satu upaya kita untuk membantu masyarakat.
Sejalan dengan hal itu TNI melalui Kodam Iskandar Muda mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI yang didalamnya mempunyai tugas OMP dan OMSP,salah satunya dalam melaksanakan tugas untuk membantu Pemerintah daerah dalam membantu mengatasi kesulitan/penderitaan masyarakat yang terkena bencana alam ,longsor dan banjir.
Menyikapi situasi saat ini dengan cuaca yang kurang bersahabat perlu kesiap siagaan kita semua dalam mengantisipasi segala bentuk timbulnya kemungkinan bencana diharapkan seluruh masyarakat bersama komponen/elemen bangsa lainnya untuk segera menginformasikan dengan cepat ke seluruh pihak terkait penanganan bencana dari tingkat desa/kelurahan sampai dengan propinsi untuk mencegah dan menanggulangi secara cepat apabila terjadi hal-hal yang ditimbulkan alam sehingga bisa meminimalisir korban manusia maupun materiil yang ada.
Lebih lanjut Pangdam mengajak masyarakat agar setelah selesainya kegiatan Karya Bhakti dan Bhakti Sosial ini, warga dapat memelihara dengan sebaik-baiknya, sehingga akan dapat selalu memberi manfaat yang besar bagi kepentingan masyarakat. Kepedulian dan rasa memiliki dari masyarakat dalam pembangunan sangat diperlukan, sehingga apa yang dicita-citakan yaitu kemanunggalan TNI dan rakyat benar-benar dapat terwujud, karena kita ketahui bersama bahwa terbentuknya negara kesatuan republik indonesia ini tidak terlepas dari peran rakyat dan TNI yang bahu membahu berkorban jiwa dan raga dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan republik indonesia.
Kebersamaan TNI dengan rakyat pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan oleh apapun, karena pada dasarnya TNI berasal dari rakyat, berjuang untuk rakyat dan pada suatu saat kembali menjadi rakyat, sangat diperlukan peneguhan kembali semangat kemanunggalan TNI-rakyat dalam bentuk kegiatan bersama seperti ini, sehingga kemanunggalan TNI-rakyat tetap terjaga di Propinsi Aceh,“ Tegas Pangdam”.