ACEH BESAR, TNI ad.mil.id – Menjadi seorang prajurit TNI adalah suatu pilihan kebanggaan dan suatu kehormatan, serta merupakan tugas suci dan mulia. Setiap prajurit TNI senantiasa siap sedia mengorbankan jiwa dan raganya, demi menjaga kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini diungkapkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko saat menutup secara resmi Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang I Tahun Anggaran (TA) 2018 di lapangan upacara Resimen Induk Kodam (Rindam) IM, Mata’i, Aceh Besar, Sabtu (8/9/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM melantik 310 orang siswa yang telah lolos pendidikan dan resmi menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada).
Usai digodok selama lima bulan secara bersama-sama di Rindam IM, dari 310 orang pemuda yang mengikuti pendidikan, Prada Erwin Ongky Nugroho akhirnya menjadi siswa terbaik diantara rekan-rekannya, karena kemampuan dan prestasinya selama menjalani pendidikan. Sedangkan peringkat kedua diraih Prada Agus Ariandi dan ketiga disandang Prada Wahyu Hidayat.
Lebih lanjut dikatakan Pangdam IM, penutupan pendidikan merupakan titik awal kehidupan seorang prajurit TNI AD.
Seorang prajurit harus ingat, sejak pertama mendaftar menjadi prajurit dan kemudian mengikuti pendidikan dasar militer, semuanya telah dibiayai oleh negara.
“Biaya yang telah dikeluarkan oleh negara berasal dari uang rakyat, maka jangan sampai mengecewakan rakyat. Oleh karena itu, jadilah prajurit yang profesional dan dicintai rakyat,” ujar Mayjen Teguh.
Selepas pendidikan, ia berharap agar para prajurit harus mempunyai sikap dan perilaku yang mencerminkan seorang prajurit yang sejati, yakni,l prajurit yang memiliki disiplin dan mengabdi kepada satuan, bangsa, dan negara.
“Sebagai prajurit, kalian harus senantiasa patuh, loyal, dan taat kepada tugas, senantiasa bekerja keras, tabah, dan berani menghadapi risiko apapun. Jadilah sosok prajurit yang tangguh dan militan,” harapnya.
Menurut jenderal bintang dua ini, untuk mewujudkan profesionalitas keprajuritan, maka semuanya harus terus berlatih dan berlatih, karena latihan bagi seorang prajurit merupakan sebuah kesejahteraan.
Pangdam IM juga berpesan kepada para Tamtama baru itu untuk mempersiapkan diri mengikuti pendidikan kejuruan. Mereka tidak boleh lengah, justru harus selalu membina fisik dan mental, serta konsentrasi pikirannya menjelang pendidikan selanjutnya.
“Kembangkan dan tingkatkanlah budaya belajar dan berlatih yang mengacu kepada Tri Pola Dasar Pendidikan TNI, yang meliputi aspek fisik, kepribadian, dan intelektual secara seimbang,” pesannya.
Hadir pada upacara penutupan pendidikan (Tupdik) tersebut, para pejabat di jajaran Kodam IM dan keluarga mantan siswa Dikmata TNI AD Gel I TA. 2018.