Pulau Rondo salah satu pulau terluar bagian wilayah Aceh yang terletak di ujung barat nusantara dengan luas wilayah 42 hektar. Pulau Rondo termasuk wilayah Kecamatan Sukakarya Kota Sabang yang berjarak sekitar 15 mil laut dari Kota Sabang. Pulau Rondo berbatasan dengan Pulau Nikobar, India. Saat ini pulau tersebut dijaga oleh TNI yang terdiri dari 24 prajurit Marinir dan 10 prajurit Yonif 113/JS.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Tatang Sulaiman beserta rombongan, Sabtu (12/11/16) pagi, meninjau langsung kondisi prajurit dan pembangunan dermaga yang sedang dilaksanakan di Pulau Rondo dengan menggunakan Helly Bell 412. Rombongan Pangdam disambut oleh prajurit TNI yang bertugas di pulau tersebut.
Kedatangan Pangdam IM dalam rangka meninjau pembangunan dermaga sekaligus bertemu dengan prajurit pengamanan pulau terluar dan memberikan pengarahan serta penekanan tentang tugas pokok TNI terkait manjaga kedaulatan NKRI. Pangdam IM menegaskan, bahwasannya pulau Rondo ini adalah pulau terdepan yang tidak menutup kemungkinan dijadikan persinggahan dan basis teroris, sarang narkoba, penyeludupan manusia ke Malaysia dan aktifitas ilegal lainnya. “Untuk itu, TNI memiliki tanggung jawab untuk mengamankan wilayah Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman dan gangguan bahkan ‘pencaplokan’ oleh pihak luar”, tegas Pangdam. Indonesia menempatkan prajurit TNI secara bergantian di pulau berbentuk tempurung yang hampir setiap jengkal hamparannya berstruktur cadas dan batu karang tersebut.
“Menjaga keutuhan wilayah NKRI, banyak orang tidak perhatian terhadap pulau terluar seperti pulau Rondo ini, namun ketika pulau ini diisi orang lain baru semua orang Indonesia ribut tertuju perhatiannya pada pulau ini. Pangdam berpesan, penugasaan selama sembilan bulan diharapkan dapat memberikan pembinaan yang bermanfaat seperti memelihara fisik dan kesehatan, melakukan kegiatan bermanfaat kepada masyarakat di Pulau Rondo.
“Kalian harus memelihara moril dan disiplin, memelihara diri seperti penampilan, kebersihan kelengkapan, rambut, bangun pagi. Semua itu merupakan kebiasaan dari hal- hal yang diulang-ulang menjadi sifat dan karakter, makanya jangan membiasakan perbuatan yang jelek dan mampu menepati waktu dalam segala kegiatan termasuk ibadah,” pesan Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Pangdam mengingatkan, dalam menjaga pulau Rondo masih bersifat manual. seperti dikatakan Panglima TNI dalam pemantauan lalu lintas kapal di wilayah tersebut. Kedepan prajurit harus mampu mendata berapa jumlah kapal yang lalu lalang dengan menggunakan alat teropong yang sudah dibekalkan pada prajurit.
“Saya dan Panglima TNI bangga, karena tidak semua orang bisa hadir di pulau terluar ini , tetapi kalian sebagai prajurit TNI baik dari Marinir maupun dari Batalyon 113/JS bisa hadir disini demi tugas. Tugas yang dimaksud adalah tugas untuk menegakkan kedaulatan negara. Artinya ketika ada bendera merah putih masih berdiri tegak ditempat ini, itu menandakan masih adanya manusia Indonesia berdomisili disini,” ungkap Pangdam.