Tidak lama lagi akan dilaksanakan Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden pada bulan Juli 2014.Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pada hari Senin (17/03) bertempat di Lapangan Korem 161/Wira Sakti digelar Upacara Bendera Tujuh Belasan Maret 2014.Bertindak selaku Inspektur Upacara Kol Inf Adrianus S.A Nugroho Kasrem 161/Wira Sakti, dan sebagai Komandan Upacara Mayor Inf Sigit Purwoko Pasi Ops Rem 161/Wira Sakti.Hadir dalam upacara tersebut Para Kasi Korem 161/Wira Sakti, Dandim 1604/Kupang serta Para Dan/Ka/Satdisjan jajaran Korem 161/Wira Sakti.
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasrem 161/Wira Sakti Kol Inf Adrianus S.A Nugroho menyampaikan bahwa bangsa kita akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu Pemilu Legislatif pada bulan April 2014 dan suksesi kepemimpinan melalui pemilihan presiden dan wakil presiden pada bulan Juli 2014 yang akan menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan.Dua agenda besar negara itu harus berjalan lancar, aman dan demokratis.
Lebih Lanjut Pangdam IX/Udayana, Seluruh anggota jajaran Kodam IX/ Udayana tidak boleh terlambat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, untuk itu kita harus menjadi prajurit yang profesional dan proporsional.Hal ini dilakukan dengan tetap teguh dan konsisten sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga bersikap netral pada pemilu nanti.
Setiap Prajurit harus memiliki komitmen dan kontribusi positif dalam mengawal jalannya pesta demokrasi, Salah satu wujudnya agar setiap proses tahapan pemilu Tahun 2014 dapat di kawal dengan sebaik-baiknya, maka tidak ada kata lain kecuali dengan mengedepankan Netralitas TNI. Demokrasi akan rusak dan cacat jika ada prajurit bermain-main di arena politik, tegas Pangdam IX/Udayana.
2
Komitmen TNI dikaitkan dengan pelaksanaan pemilu bersikap netral. Pengertian netralitas tersebut yaitu tidak berpihak , tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak. Dengan bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis, maka berarti TNI jelas lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas dibandingkan kepentingan kelompok atau golongan tertentu, jelas Pangdam IX/Udayana.
Selanjutnya, bahwa TNI-AD tidak memiliki kepentingan dan kewajiban untuk memenangkan salah satu kontestan Pemilu 2014. Netralitas ini juga dipandang merupakan sikap dan tindakan yang menjadi bagian terpenting dalam membangun soliditas TNI.
Pangdam IX/Udayana menekankan, mengingat begitu pentingnya sikap netralitas bagi kesuksesan jalannya pesta demokrasi, sekaligus membangun soliditas satuan serta mewujudkan profesionalisme TNI, maka masalah Netralitas TNI harus benar-benar dipahami, dihayati dan di implementasikan oleh seluruh anggota. Bagi TNI, Netralitas dalam Pemilu 2014 sudah menjadi harga mati dan tidak bisa ditawar lagi, karena sedikit saja bersentuhan denga politik maka resikonya sangat berat yaitu sampai dengan pemecatan, karena akibatnya selain merugikan diri sendiri dan keluarga juga dampaknya akan mencoreng citra satuan khususnya dan TNI pada umumnya.
Selain masalah Netralitas TNI, Pangdam IX/Udayana, juga menyampaikan agar mencermati setiap perkembangan yang terjadi dengan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan ketanggapsegeraan, dengan tetap fokus kepada tugas pokok satuan serta terus meningkatkan kesiapsiagaan operasional satuan,terutama untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Kodam IX/Udayana.
Upacara Bendera Tujuh Belasan Maret 2014 yang diikuti oleh seluruh Prajurit dan PNS jajaran Korem 161/Wira Sakti ini berjalan, tertib, khidmat dan lancar.