
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro menghadiri Peringatan HUT ke-69 Korps Brimob Polri dilaksanakan sederhana di Lapangan Iptu S. Soetardjo Mako Satbrimob Polda Bali Jalan WR Supratman, Tohpati, Denpasar Timur, Jumat (14/11).
Para undangan disuguhkan simulasi kesigapan pasukan penanggulangan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN). Ini sebagai bukti Sat. Brimob Polda Bali siap menghadapi ancaman bom kimia yang dilakukan teroris. Kapolda Bali Irjen Pol Benny Mokalu usai acara mengungkapkan, Korps Brimob sudah dewasa dan matang karena berusia 69 tahun. Oleh karena itu, ia berharap Brimob lebih profesional, berintegritas, dan dicintai masyarakat. “Kami berharap Brimob semakin dicintai masyarakat. Brimob merupakan pasukan pemukul Polri yang memiliki integritas dan kegiatan-kegiatan beresiko tinggi. Mereka memang dilatih spesial,” ujarnya.
Kapolda Bali menegaskan, perbuatan anggota Brimob perlu dijaga sesuai arahan Kapolri dan tidak boleh melakukan hal-hal tercela. “Kita latih mereka dengan melibatkan instruktur luar negeri. Tujuannya supaya mereka punya pengalaman luar negeri, bahkan ada yang mejadi pasukan perdamaian,” Sementra itu, Kepala Satuan Brimob Polda Bali Kombes Pol. Drs. Rudy Harianto, M.Si. menegaskan, dalam rangka mem-back up satuan wilayah Polda Bali, khususnya terkait kejahatan berkadar tinggi, bahan peledak, senpi, kimia, biologi, radioaktif, dan nuklir, serta ancaman teroris, Sat. Brimob sudah memiliki kemampuan spesifik. “Bilamana ada ancaman bahan kimia tersebut, kita sudah siap. Kita atur langkah lebih depan dari pelaku tindak pidana. Kalau ada kejadian efeknya bahan kimia, biologi, radioaktif, kita tidak tergagap. Pimpin Polri, termasuk Kakor Brimob sudah memprediksikan adanya tindak pidana pakai kimia, minimal kita sudah menyiapkan diri sehingga tidak tidak bingung saat kejadian,” ujarnya.
Satuan Brimob Polda Bali sementara memiliki satu tim KBRN terdiri dari 30 orang dan memiliki peralatan sangat lengkap sumbangan dari Amerika. ”Baru Polda Bali dan Mabes Polri yang punya peralatan tersebut. Tim ini bertugas mengevakuasi korban bom kimia,” tegas Kasat Brimob. Aksi terus memperbaharui strateginya. Bom kimia tersebut bertujuan untuk menimbulkan dampak lebih besar dan menyebabkan keresahan sangat luas.
Acara tersebut dihadiri Kapolda Bali Irjen Pol. Benny Mokalu dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro, Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf. Heri Wiranto, Wakil Wakilota Denpasar IGN Jaya Negara, serta petinggi Polda dan Kodam lainnya.