
Panataran Perang Hutan Tersebar Kodam II/Swj TA. 2014, yang dilaksanakan selama tiga minggu ini, merupakan bagian dari upaya Kodam II/Swj untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas profesionalisme prajuritnya.
Kita memahami bahwa keberhasilan pelaksanaan tugas, tidak hanya ditentukan oleh tersedianya alat peralatan tempur yang canggih dan modern, tetapi juga ditentukan oleh kualitas kemampuan atau profesionalisme para prajuritnya. Untuk mencapai tingkat profesionalisme yang diharapkan, para prajurit TNI AD harus melalui suatu jenjang latihan bertahap, bertingkat dan berlanjut yang diprogram secara baik dan komprehensif, serta disesuaikan dengan perkembangan zaman. Profesionalitas prajurit tersebut tercermin pada keahlian, tanggung jawab, kecintaan kepada pekerjaan dan kesetiaan kepada satuan serta disiplin yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas yang diemban.
Berbagai materi yang telah diberikan dalam penataran ini seperti teknik Infiltrasi dan Exfiltrasi, Niksarpur, Disiplin Tempur, Pengamatan, Ilmu Medan, Survival, Nikgarlat, Patroli, Pioner, Penjejakan Anti Penjejakan, dan materi lainnya yang berkaitan dengan perang hutan, Pangdam mengharapkan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik, untuk selanjutnya diterapkan dalam pelaksanaan tugas ke depan, sehingga penataran ini memiliki nilai guna dan manfaat yang positif dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas. Hal tersebut disampaikan Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Danrindam II/Swj Kolonel Inf Joko Purwo Putranto, M.Sc ketika menutup Panataran Perang Hutan Tersebar Kodam II/Swj TA. 2014 (Minggu, 01/06/2014), di Dodikjur Rindam II/Swj Lahat.
Lebih lanjut dikatakan bahwa, kegiatan penataran yang dilakukan ini hendaknya dapat digunakan sebagai sarana bagi para peserta penataran dalam mengembangkan pola pikir yang logis dan taktis untuk menemukan solusi yang efektif dalam mengatasi kemungkinan permasalahan yang timbul di lapangan penugasan terkait pertempuran hutan. Beberapa materi yang dirasa belum dikuasai secara mendalam, agar dipelajari kembali, dikembangkan dan terus dilatihkan, seperti materi Garlat, pembuatan Renlap, Ilmu Medan dan pengoperasian GPS. Jadikan kegiatan belajar dan latihan sebagai suatu kebutuhan dan budaya dalam kehidupan prajurit. Sebagai prajurit profesional, kita semua harus selalu berbenah diri dengan selalu berlatih, berlatih dan terus berlatih, serta bertekad untuk memberikan yang terbaik dan hanya yang terbaik kepada satuan, bangsa dan Negara, tutur Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo.
Hadir pada acara Penutupan tersebut, Dansatdik jajaran Rindam II/Swj, Para Perwira, Bintara, dan Tamtama Rindam II/Swj, Para peserta penataran Perang Hutan Tersebar Kodam II/Swj.