TNI AD – Sampang. Genap sebulan, seluruh kegiatan Satgas TMMD mulai menunjukkan hasilnya melaksanakan program TMMD ke 99 di Kabupaten Sampang. Bahkan, sebelum melakukan penutupan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M. D. A., menyempatkan diri untuk melakukan pengecekan di beberapa lokasi yang menjadi sasaran TMMD ke 99 di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Dengan dihadiri oleh seluruh Forkopimda Kabupaten Sampang dan beberapa pejabat di jajaran Kodam V/Brawijaya, Pangdam secara resmi menutup pelaksanaan TMMD di wilayah itu.
Melalui upacara penutupan yang berlangsung di Desa Muktisareh, Kecamatan Kedungdung, Pangdam mengatakan jika program itu merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh TNI dalam mewujudkan kemanunggalan antara TNI dan rakyat. “Selama satu bulan, sejak 4 Juli 2017, para prajurit, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat telah bahu-membahu menyelesaikan program TMMD ke 99. Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang,” kata Pangdam saat membacakan amanat Kasad.
Selain itu, kata Pangdam, keberhasilan atas terlaksananya TMMD kali ini, sangat penting untuk dijadikan titik tolak keberhasilan pada pelaksanaan TMMD berikutnya. “Oleh sebab itu, bila perencanaan, pelaksanaan dan laporan hasil kegiatan melalui proses yang prima, selektif dan akurat. Maka akan menghasilkan kegiatan yang optimal pula,” terang Pangdam.
Selanjutnya Pangdam menuturkan bahwa program TMMD ini, sudah berjalan sejak tahun 1980-an dan dikenal dengan sebutan program ABRI Masuk Desa (AMD). “Kurang lebih, selama 37 tahun ini, program itu semakin dirasakan manfaatnya,” terangnya.
Bahkan, kata Pangdam, terdapat dua sasaran dalam pelaksanaan TMMD ke 99 tahun 2017. Selain sasaran fisik, terdapat juga sasaran non fisik yang harus dijalankan oleh Satgas TMMD di seluruh lokasi TMMD.
“Sasaran non fisik ditujukan untuk menangkal penyalahgunaan narkoba dan paham radikalisme di lingkungan masyarakat,” pungkas Pangdam.