Skip to main content
Kodam XII/Tanjungpura

Pangdam XII/Tpr : Prajurit Pamtas Harus Memiliki Naluri Tempur dan Intelijen yang Bagus

Dibaca: 59 Oleh 08 Jan 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) harus memiliki naluri tempur yang baik didukung dengan taktik dan strategi serta kemampuan intelijen yang bagus. Hal tersebut disampaikan Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Achmad Supriyadi saat memberikan pengarahan kepada Batalyon Infanteri Mekanis 643/Wanara usai melaksanakan pemeriksaan kesiapan operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia, bertempat di Desa Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (7/1/2019).

Selain empat hal diatas, Pangdam juga mangatakan bahwa prajurit yang bertugas di perbatasan harus memiliki disiplin tempur yang bagus serta semangat juang pantang menyerah. “Dengan semangat yang tinggi apapun pasti bisa dihadapi dengan mudah,”ujarnya.

“Apabila ingin berhasil dalam tugas operasi, maka tiap prajurit harus siap lelah dan terus berpikir, jangan pernah berhenti berpikir teruslah berinovasi dan berimprovisasi agar dapat berhasil,” tegasnya.

Dikatakan pangdam bahwa tugas operasi Pamtas merupakan tugas operasi untuk menjaga kehormatan dan kedaulatan negara, sehingga Satgas Pamtas harus benar-benar siap dalam situasi apapun.

Baca juga:  Kasdam XVIII/ Kasuari Gelar Apel Pengecekan Satuan, Ingatkan Untuk Laksanakan Tugas Sepenuh Hati

“Area operasi Satgas berhadapan langsung dengan perbatasan negara tetangga, sehingga apabila ada konflik maka Satgas Pamtaslah yang terlebih dahulu bertindak,” ungkap Pangdam.

Dalam kesempatan tersebut Pangdam juga mengingatkan kepada personel Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns untuk tidak melupakan hal-hal dasar yang harus dilakukan oleh seorang prajurit selama di medan tugas. Pasalnya selama di daerah operasi seorang prajurit harus selalu dalam keadaan siap dan waspada terhadap segala bentuk ancaman yang setiap saat akan terjadi.

“Hal-hal mendasar yang sudah menyatu dengan jiwa seorang prajurit jangan sampai dilupakan,” pintanya.

Diakhir pengarahannya Pangdam berpesan kepada seluruh prajurit untuk menghindari pelanggaran selama dalam penugasan. “Jangan sampai ada yang terlibat dalam kegiatan illegal apapun bentuknya, jangan karena ada yang menyogokmu kalian gadaikan kedaulatan negaramu,”pesan lulusan Akmil tahun 1984 tersebut. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel