
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian melantik 188 orang mantan siswa pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD tahap I tahun 2016 menjadi bintara dengan pangkat Sersan Dua di Lapangan Pancasila Rindam XVII/Cenderawasih, selasa (13/2/2017).
Tujuan pendidikan ini adalah membentuk prajurit siswa calon bintara menjadi bintara TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan Bintara serta jasmani yang samapta.
Dengan ditutupnya Dikmaba TNI-AD Tahap I tahun 2016 yang dilanjutkan pelantikan dan pengambilan suumpah maka secara resmi 188 orang mantan siswa telah menjadi prajurit TNI Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Dua (Serda).
Pangdam mengatakan, sebagai somandan setingkat regu, seorang bintara memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat, sesuai dengan perannya selaku tulang punggung satuan dan pengawas terdepan bagi tamtama. Seorang bintara harus memiliki kemampuan teknis dan taktis militer serta pengetahuan yang lebih dari tamtama.
Selain itu, seorang bintara menjadi panutan maupun teladan bagi anggotanya, baik dalam melaksanakan tugas maupun sikap perilaku kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, penting untuk selalu membekali diri dengan disiplin dan loyalitas kepada pimpinan, kepada rekan maupun kepada sesama anggota.
“Sebagai seorang Bintara selalu tanamkan di dada landasan moral dan etika keprajuritan seperti Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan wajib TNI. Jalani kehidupan sebagai prajurit dengan selalu mengindahkan aturan hukum, etika pergaulan dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat serta hindari perbuatan tercela,” tegas Pangdam.
Pangdam mengharapkan kepada para bintara yang baru dilantik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan pelatihan yang telah didapat selama mengikuti pendidikan di Rindam XVII/Cenderawasih, pada hakekatnya merupakan dasar-dasar ilmu kemiliteran yang hanya untuk membentuk kepribadian dan karakter seorang prajurit TNI, artinya untuk lebih memantapkan keterampilan dan pengetahuan prajurit, maka para Bntara akan mengikuti pendidikan lanjutan Tahap II sesuai dengan kecabangan masing-masing.
Dikatakan Pangdam, sebagai tentara rakyat, kita berasal dari rakyat dan perjuangan kita untuk membela dan melindungi rakyat Republik Indonesia. Sebagai tentara pejuang, kita bertugas untuk memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tidak mengenal menyerah terhadap setiap tantangan tugas, baik dalam konteks kedinasan, kemasyarakatan dan kenegaraan selalu berupaya untuk mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
“Sebagai tentara nasional, kita adalah satu kebangsaan, bukan tentara kedaerahan, suku, ras atau golongan agama tertentu, tetapi sebagai prajurit TNI, kita harus mengutamakan kepentingan nasional dan kepentingan bangsa. sebagai tentara profesional, kita harus mahir menggunakan alat peralatan militer, mahir bergerak dan bertempur serta mampu melaksanakan tugas secara terukur, “ tutup Pangdam.