Panglima Kostrad Letnan Jendral TNI Gatot Nurmantyo mengunjungi kembali desa pandansari setelah sebelumnya melakukan kunjungan dalam rangka Karya Bhakti HUT Kostrad Ke-53. Namun kali ini Pangkostrad datang untuk melakukan peletakan batu pertama program pipanisasi guna membantu proses pengairan di desa pandansari Malang. Kegiatan ini masih termasuk dari rangkaian kegiatan yang dilakukan guna memperingati Hari jadi Kostrad yang ke-53.
Pangkostrad memimpin langsung pembangunan pipa air sepanjang 13,5 km dan empat tendon air di Dusun Kutut dan Pait Wonorejo, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Rabu (12/3).
Karya bakti itu juga dihadiri Pangdivif 2 Kostrad Mayjen Agus Kriswanto, Danrem 083 Bhaladika Jaya Kolonel Inf Ardiansyah Triono, Dandim 0818 Letkol Ahmad Solichin, Wakil Bupati Ahmad Subhan, dan Direktur Teknik PDAM Sulasmini.
Pangkostrad mengungkapkan, pipanisasi dan pembuatan tandon membutuhkan waktu agak lama sebab lokasi pipanisasi lumayan sulit serta cuaca yang setiap hari hujan. “Untuk pipa, nantinya akan ditanam di bawah tanah supaya lebih aman,” ujarnya.
Di dua dusun, itu terdapat 440 keluarga dengan rincian 250 keluarga menghuni Dusun Kutut dan 190 keluarga di Dusun Pait Wonorejo. Pipa air yang terdapat di dua dusun itu rusak, akibat dampak letusan gunung Kelud. “Karya bakti ini dilakukan karena ada warga yang mengadu membutuhkan air. Pipa yang sebelumnya sudah ada putus, tertimpa material letusan gunung Kelud,” terang Letjend Gatot.
Kepala Dusun Kutut, Lamadi mengaku berterima kasih kepada Pangkostrad, yang telah membantu menyelesaikan masalah warga. ”Mudah-mudahan dengan karya bakti ini, masyarakat bisa mendapatkan air bersih seperti sediakala,” harap Lamadi.
Desa Pandansari merupakan desa yang terdampak paling parah di antara desa-desa lain di Kecamatan Ngantang akibat letusan gunung Kelud. Selain merusak pipa air, material vukanik gunung Kelud juga merusak ratusan rumah warga.