
Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi menegaskan untuk anggota TNI wajib menjunjung netralitas dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak yang akan digelar 9 Desember mendatang. Untuk wilayan Kodam IV yang menggelar Pilkada terdiri 21 kabupaten di Jawa Tengah serta tiga kabupaten di wilayah DIY.
“Wajib hukumnya bagi anggota TNI untuk menjunjung netralitas. Saya menjamin hal ini,” kata Pangdam saat melakukan kunjungan ke Kodim 0729/Bantul, Rabu (25/11).
Namun jika ternyata didapati ada yang tidak netral akan mendapatkan sanksi karena melanggar aturan atau UU yang ada. Untuk jenis sanksi mulai ringan berupa teguran, hingga tertulis bahkan pemecatan bagi mereka yang terlibat terlalu jauh dalam politik.
“Jangan pernah main-mian dengan netralitas bagi anggota TNI,” katanya.
Sedangkan terkait dengan pengamanan Pilkada, menurut Pangdam untuk setiap wilayah di siagakan 1 SSK di setiap Kodim. Personil ini siap digerakkan ketika dibutuhkan guna membantu jajaran Polri mengamankan situasi sehingga Pilkada bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
“Semua wilayah kita antisipasi kerawanananya, dan menurut saya tidak ada daerah yang rawab sekali namun semua tetap kita lakukan antisipasi semaksimal mungkin. Sejauh ini kondisi kondusif,” katanya.
Sementara terkait insiden di Bantul dan Sleman dalam Pilkada terbuka beberapa hari lalu, menurut Pangdam merupakan sebuah dinamika politik yang terjadi di masyarakat . “Tetapi saya yakin masyarakat sudah dewasa sehingga bisa memilah mana yang baik dan tidak,” katanya.
WEJANG MENWA
Selain bertemu dengan anggota, Pangdam dalam kesempatan tersebut juga bertemu dengan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari Universitas PGRI Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kepada para mahasiswa yang tergabung dalam Menwa ini, Pangdam berharap agar selalu mengedepankan sikap disiplin,berdedikasi dan selalu mengedepankan kebenaran.
“Jadi Menwa itu harus menunjukkan perilaku dan sikap yang baik sehingga masyarakat juga tahu sosok seperti apa Menwa itu,” kata Pangdam. Di dalam Menwa, menurut jenderal bintang dua ini juga bisa untuk pembelajaran berorganisasi yakni belajar memimpin dan belajar dipimpin.
“Jangan sampai kita maunya memimpin, tetapi tidak mau dipimpin. Namun kita harus bisa belajar dari keduanya,”katanya. Selain itu kepada Menwa yang merupakan generasi muda, Pangdam berpesan agar rajin menuntut ilmu, membekali dengan akhlak yang baik sehingga tercipta generasi pemimpin bangsa masa depan yang berkualitas.
“Di masa lalu, pemuda yang berilmu banyak memberikan sumbangsih bagi kemerdekaan dan pembangunan terhadap bangsa dan negara. Untuk itulah pesan saya, jadilah generasi muda yang menjadi harapan bangsa,” katanya.