Selasa, 7 Januari 2014 | 17:46 WIB, JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI untuk tetap netral hingga penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Menurut Moeldoko, netralitas adalah hal utama yang harus dijaga oleh segenap pasukannya.
Jika netralitas tidak terjaga, kata Moeldoko, hal tersebut dapat membuat prajurit TNI melakukan tindakan-tindakan yang membantu partai politik tertentu, baik sengaja maupun tidak.
“Tindakan itu seperti misalnya menyediakan tenaga, kendaraan atau apa pun,” kata Moeldoko seusai rapat pimpinan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jika tindakan-tindakan itu sampai terjadi, Moeldoko berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada prajuritnya. Pasalnya, tindakan seperti itu merusak pesta demokrasi yang dilakukan lima tahun sekali itu. “Ancaman tegas akan kita berikan, kita akan berikan sanksi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman memastikan penyelenggaraan Pemilu 2014 akan berlangsung dengan aman dan tertib. Ia mengaku terus mempelajari situasi yang terus berkembang menjelang pemilu.
Pasukan khusus yang bertugas mengamankan pemilu, menurutnya, juga telah disiapkan. “Kita sudah keliling untuk melakukan pengamanan ini, kita pastikan pemilu berlangsung aman dan pasukan tetap netral,” ujar Budiman.