Panglima TNI Jenderal Moeldoko berpesan kepada penerusnya untuk tetap melanjutkan dan memperjuangkan program yang selama ini disusun, yakni kesejahteraan prajurit dan rencana strategis pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Saya pikir yang sedang kita susun sekarang rencana pembangunan kesejahteraan prajurit dan rencana strategis pemeliharaan dan perbaikan alutsista. Dua hal inilah yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kesiapsiagaan,” ujar Panglima TNI saat menggelar Pelatihan Kedaruratan Wartawan di Detasemen Pemeliharaan Daerah Pelatihan Kostrad di Sanggabuana, Karawang.
Mantan Pangdam Siliwangi itu berharap kedua program tersebut bisa dijalankan oleh kepemimpinan panglima TNI yang baru. Sebab dua program inilah yang diharapkan terus berjalan di tubuh TNI selain program lainnya demi penguatan di institusi pertahanan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI). Mantan KSAD itu mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai hal-hal yang dijadikan prioritas dalam membangunTNI ke depan.
“Jadi tidak mungkin kita hanya beli alutsista dan mengabaikan kesejahteraan prajurit. Alutsista tetap dipikirkan, kesejahteraan tidak boleh diabaikan,” kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan bahwa Presiden mengaprgsiasi dan menyatakan kedua hal itu bisa berjalan secara berdampingan. “Prioritasnya tetap alutsista, tapi bukan berarti kesejahteraan tidak diperhatikan. Keduanya bisa berjalan seiring dan seirama, tapi memang ada prioritas sedikit,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR Firmandez mendukung apa yangdisampaikan PanglimaTNI Jenderal Moeldoko mengenai kedua program tersebut. “Kita mendukung apa yang disampaikan beliau (Panglima). Saya kira itu minimal ya, ada syarat-syarat lainnya selain pengadaan alutsista dankesejahteraan prajurit,” katanya.
Menurut Firmandez, TNI juga harus mampu mengantisipasi ancaman dalam negeri dan luar. Kemudian mampu menyatukan semua angkatan yang ada di bawah panglima meliputi TNI AD, AL, dan AU. Termasuk mampu menerjemahkan visi misi Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. “Termasuk ancaman cyber serta mampu membuat semua kesatuan baik di laut, darat, maupun udara tetap kompak dalam menjaga keutuhan NKRI,” ucapnya. (Sumber: Seputar Indonesia)