TNI dalam menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI, harus berada di garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika, untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 34 Perwira Tinggi TNI, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/11).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Tentara Nasional Indonesia harus meneguhkan jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional, serta menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.
Ditegaskan oleh Panglima TNI bahwa, Tentara Nasional Indonesia tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, golongan dan tidak mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi SARA. “TNI adalah Tentara Nasional yang berdiri tegak di atas semua golongan, mempersatukan Suku, Agama dan Ras dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pada tahun 2017 mendatang pemerintah akan menyelenggarakan Pilkada Serentak di seluruh Indonesia. “Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, saya perintahkan kepada seluruh prajurit TNI wajib mengedepankan Netralitas TNI dalam setiap tahapan proses Pilkada di seluruh Indonesia,” tegasnya.
“Kepada para Pimpinan maupun Komandan Satuan sampai level terbawah, agar menekankan kepada setiap prajurit bawahannya untuk tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan politik praktis dimanapun berada dan bertugas,” tegas Panglima TNI.
Terkait kenaikan pangkat Perwira Tinggi TNI, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan, sebagai konsekuensi menyandang pangkat lebih tinggi, mutlak dituntut untuk lebih arif dalam bersikap, bijaksana dalam setiap mengambil keputusan, penuh dedikasi dan integritas diri sebagai Perwira Tinggi TNI. “Kesemuanya ini harus diperjuangkan dan konsisten untuk mencapainya, karena dikancah itulah seorang Perwira Tinggi akan diuji kualitas, integritas dan kapabilitas perwiranya,” jelasnya.
“Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga reputasi, disitu pangkat, jabatan dan kehormatan di pertaruhkan. Sederhana saja kita berpikir, yakni laksanakan setiap tugas dengan sebaik mungkin dan jaga diri maupun kesatuan, untuk tidak terjerumus pada hal-hal negatif sekecil apapun,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Jalin koordinasi dan keterpaduan dengan semua komponen instansi terkait dan Kepolisian dalam membantu kesulitan masyarakat di sekitarnya, khususnya pada kondisi dan situasi musim penghujan, yang cenderung menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor, sebagai implementasi dari Delapan Wajib TNI dalam rangka meningkatkan komunikasi sosial TNI dengan masyarakat,” pungkas Panglima TNI.
Adapun para Perwira Tinggi (Pati) TNI yang naik pangkat tersebut, terdiri dari 18 Pati TNI AD yaitu : Letjen TNI Yayat Sudrajat, S.E., (Sesmenkopolhukam), Letjen TNI Nugroho Widyotomo, (Setjen Wantanas), Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., (Kapuspen TNI), Mayjen TNI Madsuni (Danjen Kopassus), Mayjen TNI Arif Rahman, M.A., (Gubernur Akmil), Mayjen TNI Heros Panduppai (Kabaintranas Kemhan), Mayjen TNI Nono Suharsono, S.IP., M.Si., (Pa Sahli Tk. III Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI), Mayjen TNI Moch. Fachruddin, S.Sos., (Pa Sahli Tk. III Bid Polkamnas Panglima TNI), Brigjen TNI Kosasih Aziz, S.E., M.Si., (Kasdisbintalad), Brigjen TNI Eka Wiharsa (Dansecapa AD), Brigjen TNI Dedy Kusmayadi (Kapusjaspermildas TNI), Brigjen TNI Hayunadi (Kapusdalops TNI), Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E., M.M., (Kasdisjarahad), Brigjen TNI Edy Purnomo (Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba Sahli Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI), Brigjen TNI Edison Simanjuntak, S.I.P. (Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI), Brigjen TNI Bramantyo Andi Susilo (Waasrena Kasad), Brigjen TNI Muhammad Nur Rahmad (Waaspam Kasad), dan Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., (Wadanjen Kopassus).
6 (enam) Pati TNI AL : Laksda TNI Djajeng Tirto Soedarsono, S.Pi., M.H., (Sahli Bid. Sosbud Setjen Wantanas), Laksma TNI Sinoeng Hardjanti, S.H.,M.Hum., (Anggota Kelompok Hakim Militer Utama Dilmiltama Mahkamah Agung), Laksma TNI drg. R.A. Nora Lelyana, MH. Kes. (Pa Sahli Tk. II Bid. Jahpers Sahli Bid. Jahpers Panglima TNI), Laksma TNI Sutarmono, M.Si. (Pati Sahli Kasal Bid. Dokstraops), Laksma TNI Ismaya Trisnasetia, S.E., (Pati Sahli Kasal Bid. Ekojemen), dan Laksma TNI dr. A. V. S. Suhardiningsih, S Kp.,M.Kes., (Pati Sahli Kasal Bid. Sumda Hanneg).
10 Pati TNI AU : Marsdya TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., (Irjen Kemhan), Marsda TNI Syahrul E. Lubis, (Pati Sahli Tk. III Bid jahpers Panglima TNI), Marsda TNI Supriharsanto (TA. Pengkaji Bid. Ketahanan Nasional Lemhannas), Marsda TNI Minggit Tribowo S.I.P.,(Danlanud SPO), Marsda TNI Irawan Nurhadi (Dirdiklat Kodiklatau), Marsda TNI Purwadi Asmaryanto S., S.E., (Pati Sahli Kasau Bid. Iptek), Marsda TNI Bebas Irianto, S.H. (Irbinsumda Itjenau), Marsda TNI Irwan Is Dunggio, S.Sos (Kadispotdirgaau), Marsda TNI Ahmad Sajili (Asdep Koordinasi Doktrin & Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam), dan Marsda TNI Ir R. Effendi, M.Sc. (Kadisfaskonau).
Hadir pada acara tersebut, diantaranya Kasad, Kasal, Wakasau, Kasum TNI, Irjen TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI dan Kabalakpus TNI. (Puspen TNI).