Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI : Karate Membentuk Jiwa Ksatria

Dibaca: 551 Oleh 27 Feb 2016Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

(Puspen TNI). Karate bukan sekedar olahraga prestasi tetapi Karate membentuk Jiwa Ksatria yaitu jiwa patriot yang memang sudah dimiliki bangsa Indonesia, sehingga di semua daerah tumbuh berkembang dan itu diperlukan oleh generasi muda untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan satria serta sportifitas para pemuda Indonesia, sehingga menjadikan Karate itu beladiri untuk bela bangsa.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki (Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) pada saat membuka penyelenggaraan Gashuku dan Rakernas Forki dalam rangka HUT ke-53 Forki tahun 2016 yang mengangkat tema “Melalui Gashuku dan Rakernas Forki, Kita Perkokoh Tali Silaturahmi Karateka Antar Perguruan dan Provinsi Guna Memupuk Kebersamaan dan Kekeluargaan Dalam Rangka Meraih Prestasi Emas Dunia”, di Stadion Sepakbola TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2016).

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, latar belakang kegiatan ini adalah bahwa sejak tahun 1964, Atlet Indonesia tidak pernah memperoleh medali emas pada setiap pertandingan yang diselenggarakan oleh World Karate Federation (WKF). Namun pada tahun 2015, saat Indonesia menjadi penyelenggara, disitulah Indonesia memperoleh empat medali emas.

Baca juga:  APIP Efektif Jadi Sistem Peringatan Dini

“Secara pribadi Saya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia merasa bangga dan bersyukur, bahwa tahun 2015 kita memperoleh medali, hal ini merupakan suatu prestasi dunia dan merupakan kebangkitan Forki kedepan,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Adapun tujuan dari penyelenggaraan Gashuku ini adalah latihan bersama di luar Dojo sebagai ajang silaturahmi untuk memupuk kebersamaan dan kekeluargaan, menghilangkan egosentris, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan kebulatan tekad antar Karateka Perguruan dan Provinsi sebagai modal dasar untuk meraih prestasi yang hebat. Sedangkan Rakernas Forki khusus membahas tentang Seleksi Atlet dan Pelatihan, Perwasitan dan pertemuan Manajer Tim PON XIX/2016.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Gashuku dan Rakernas ini antara lain: kokohnya hubungan tali silaturahmi yang erat dan akrab antar Karateka Perguruan dan Provinsi untuk mempupuk kebersamaan dan kekeluargaan serta menghilangkan egosentris sektoral, terwujudnya kebulatan tekad sebagai modal dasar dalam meraih prestasi yang hebat dan terwujudnya semangat dan motivasi para Karateka-Karateka untuk meraih prestasi hebat dalam setiap kompetisi, baik nasional maupun internasional guna mengharumkan nama bangsa dan Negara.

Baca juga:  Peringati HUT Ke-74 TNI, Kasad Tinjau Karbak dan Baksos TNI di Kodam Siliwangi

Peserta dan penyelenggara yang terlibat dalam kegiatan Gashuku dan Rakernas Forki, terdiri dari: Pelatihan dan Seleksi Atlet 118 orang (25 Perguruan dan 34 Pengurus Provinsi), Perwasitan 59 orang (25 Perguruan, 34 Pengurus Provinsi), Manajer Meeting kegiatan PON ke-XIX 34 orang, Sidang Paripurna 300 orang, acara keakraban 400 orang, Gashuku 3.000 orang (Pengurus PB Forki, Pengurus Perguruan, Karateka masing-masing Perguruan Wilayah DKI, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU) serta Panitia Pendukung 80 orang.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel