Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI Perintahkan Buru Penembak John De Fretes

Dibaca: 23 Oleh 02 Des 2015Desember 11th, 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Mayor (Inf) John De Fretes, prajurit Kodam XVII/Cenderawasih, tewas di Desa Namunaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Selasa, tanggal 1 Desember 2015. Korban diduga ditembak dan dianiaya anggota kelompok separatis bersenjata.

Berdasarkan data dari Polres Mamberamo Raya, John beserta dua bawahannya, yakni Kopral Dua Simon Sopacua dan Kopral Dua Affan, diserang sekitar 20 anggota kelompok separatis saat menunggu jemputan kapal cepat di pinggiran sungai di Namuna­weja.

John beserta dua bawahan­nya hendak melakukan sosiali­sasi bagi warga, tetapi tidak ada orang. Ketika hendak kembali ke Kasonaweja, ibu kota Mambera­mo Raya, tiba-tiba mereka dise­rang sekitar 20 anggota sepa­ratis, kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patrige Renwarin, di Jayapura, Selasa kemarin.

Simon dan Affan selamat se­telah melarikan diri dari terjang­an anak panah dan peluru yang dilepaskan anggota kelompok itu. Affan terluka di tangan kiri akibat terkena anak panah.

Pada saat kejadian, korban tidak melarikan diri dan hendak berbicara    dengan   anggota    kelom­pok  itu.   Namun,   mereka me­nangkap John dan merampas pistol jenis FN 46 miliknya. Me­reka pun menembaknya dengan senjata itu, tuturnya.

Baca juga:  Panglima TNI Kunjungan Kerja ke Wilayah Indonesia Timur

Kepala   Polda   Papua   Inspektur  Jenderal  Paulus  Waterpauw me­merintahkan Polres Mamberamo Raya menangkap semua tersang­ka. Upaya pengejaran dilaksana­kan pada Rabu ini. Anggota Pol­res  Mamberamo  Raya  telah me­nyelesaikan olah tempat terjadi­nya perkara.  Pistol milik korban belum ditemukan hingga saat ini, kata Patrige.

Panglima XVII/Kodam Cenderawasih Mayor Jenderal Hinsa Siburian mengatakan, jenazah John de Fretes diterbangkan dengan pesawat ke rumah keluarganya di Semarang, Jawa Tengah,  Selasa siang. Atas ja­sanya selama masih hidup,   korban mendapatkan penghar­gaan kenaikan pangkat dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi letnan ko­lonel anumerta, kata Hinsa.

Ia    pun    menyesalkan    tindakan     pelaku     yang    dinilai    tidak berpe­rikemanusiaan. Korban adalah seorang pendeta lulusan dari se­kolah tinggi teologi di Jakarta.   Tugasnya   sebagai   perwira  peng­hubung yang biasanya memberi­kan bimbingan rohani dan sosia­lisasi bagi warga,  ujar Hinsa.

Panglima TNI Gatot Nurman­tyo mengatakan, aparat TNI be­kerja sama dengan Polri masih mengejar penembak John De Fretes. Penyelidikan masih harus dilakukan TNI bersama kepo­lisian. Dipastikan demikian (Or­ganisasi Papua Merdeka/OPM), tetapi masih harus dicari lebih dalam lagi kejelasannya, kata­nya.

Baca juga:  Pendistribusian APD dan Logistik, Solusi Atasi Krisis Covid-19 l 60" TNI AD

Dua anggota OPM tewas

Di Kepulauan  Yapen,  Erick Maniatori, pemimpin kelompok OPM Wilayah III Saireri, bersa­ma bawahannya, Yulianus Robaha, tewas tertembak dalam kon­tak senjata dengan polisi di Desa Wanapompi, Kecamatan Angkaisera. Keduanya tewas tertembak saat mencoba menghadang polisi yang sedang menuju ke Wana­pompi, Selasa sekitar pukul 07.30 WIT.

Erick terkena tembakan di ba­gian perut sebelah kanan, se­dangkan Yulianus mengalami lu­ka tembak di paha kanan dan tangan kiri. Setelah kontak sen­jata reda, bawahan Erick lainnya melarikan diri ke arah hutan.  Kedua jenazah korban telah di­bawa ke RSUD Serui.

Patrige mengakui terjadi kon­tak senjata antara polisi dan ke­lompok Erick. Sebenarnya kami sudah mengetahui rencana me­reka akan mengibarkan bintang kejora di markasnya di Wana­pompi. Oleh sebab itu, kami me­nyiapkan pasukan untuk meng­gagalkan aksi itu sejak pukul 06.30 WIT. Saat perjalanan ke sana, tiba-tiba Erick bersama 20 anggotanya menghadang kami dan berulang kali mengeluarkan tembakan, tuturnya.

Koordinator     Jaringan   Damai     Papua   Pastor    Neles  Tebay me­nyesalkan    terjadinya  tindak ke­kerasan yang melibatkan kelom­pok  separatis  dan  aparat  kea­manan di Papua. Sebaiknya pe­merintah mencari solusi terbaik untuk menghentikan kekerasan ini, ujarnya.       (Sumber: HU Kompas)

Baca juga:  Satgas Kodim Maluku Utara Yonif RK 732/Banau Bersama Masyarakat Wujudkan Pentingnya Hidup Bersih

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel